PEMERINTAH Kota Bandung diminta lebih serius dalam mengatasi persoalan sampah. Pasalnya, Tempat Pembuangan Akhir Sampah Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat kondisinya semakin kritis.
Pegiat lingkungan, Hani Yuhani menilai Pemerintah Kota Bandung Enggak serius dalam mengatasi persoalan sampah. “Dari dulu persoalannya Tetap Lanjut terulang,” katanya di Bandung, Selasa (7/1/2025).
Ketidakseriusan ini salah satunya terkait pendataan yang Enggak sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Hani menjelaskan, mengacu data dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung menyumbang 1.600 ton sampah setiap hari.
“Ini berbeda dengan data dari Pemerintah Kota Bandung, yang jumlahnya 1400 ton per hari,” kata pegiat sampah itu.
Tetap berdasarkan data tersebut, Kota Bandung menyumbang 60% sampah di cekungan Bandung ini. Jadi perlu Eksis validasi data. Keakuratan data ini sangat Krusial Demi menentukan program yang akan dijalankan.
Hani melanjutkan, 60% sampah di Kota Bandung berasal dari kawasan komersial seperti hotel, restoran, pasar, dan lainnya.
“Kita punya banyak perguruan tinggi, gandeng akademisi Demi pendataan sampah ini,” ujarnya.
Selain pendataan, program-program terkait penanganan sampah yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung pun belum berjalan efektif. Salah satunya terkait magotisasi yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Bandung.
Program rumah magot yang dicanangkan, banyak yang Enggak berjalan. Yang jalan hanya 5%. Banyak yang tutup, karena kekurangan pasokan sampah organik.
Kurangnya pasokan sampah organik ini, tambah dia, membuktikan juga bahwa belum optimalnya program pemilahan sampah. Sampah organik banyak, tapi Enggak terdistribusikan/
Dia pun menyoroti belum optimalnya keberadaan TPS Terpadu yang dibangun Pemerintah Kota Bandung. “Contohnya pusat olah sampah organik di Gedebage. Sampahnya Kombinasi dengan anorganik, lokasinya juga banjir,” katanya.
Padahal, menurutnya, program-program tersebut sangat efektif Demi mengatasi persoalan sampah Kalau dijalankan dengan Berkualitas. “Metode magotisasi ini sangat efektif Demi mengolah sampah. Di tempat saya, 1 kg magot Pandai mengelola sampah organik 3 kg,” katanya.
Magotisasi ini pun, lanjutnya, menjadi sarana edukasi ke masyarakat agar semakin banyak yang mau memilah sampah. Maka dari itu, Pemerintah Kota Bandung salah satunya harus Pusat perhatian dalam mengelola sampah organik.