MENJAWAB keluhan berbagai pihak terkait kerusakan Dasar jembatan rangka baja di jalur Nasional Banda Aceh-Medan, Pemerintah Kabupaten Pidie, melalui Dinas Pekerjaan Lumrah dan Penataan Ruang (PUPR) telah berulang kali menyurati Balai Pelaksana Jalan Nasional Aceh.
Jembatan itu persis di lintasan Gampong Baro Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Aceh. Surat pemberitahuan dan permohonan perbaikan permanen itu sedikitnya sudah dua kali dilayangkan sejak dua tahun terakhir.
Sayangnya, Bukan Terdapat tindakan serius penanganan kerusakan. Kerusakan yang terlihat Jernih seperti, keropos dan bolong-bolong di sana-sini pada permukaan Dasar jembatan di jalur yang sibuk itu. Hanya saja pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional dibawah Kementerian Pekerjaan Lumrah (PU) itu melakukan tambal sulam menggunakan semen beton.
“Saya sudah lupa secara persis, sekurangnya sudah dua kali menyurati pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional Aceh. Itu diteken Pj Bupati. Maksud surat itu permohonan supaya di tangani segera karena darurat,” tutur Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pidie, Buchari, kepada Media Indonesia, Jumat (6/12).
Buchari Bukan mengetahui di mana kendala sehingga jembatan di atas Sungai Krueng Baro tersebut belum ditangani. Apalagi itu wewenang Balai Pelaksana Jalan Nasional yang langsung di Rendah kementerian terkait.
“Itu aset balai dan wewenang mereka. Saya hanya Bisa memberitahukan kondisinya. Mengapa belum tertangani, itu mungkin butuh proses atau Terdapat kendala yang Bukan kita pahami” tambah Buchari.
Adapun kerusakan Dasar jembatan rangka baja di jalur Nasional Banda Aceh-Medan, kawasan Gampong Baro, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, itu telah meresahkan banyak Penduduk Sekeliling dan pengguna jalan. Apalagi sudah dua tahun terakhir Bukan diperbaiki secara permanen atau dibangun baru.
Keresahan dan kekecewaan berbagai pihak bukan saja karena terusik kenyamanan berlalu lintas. Tapi, juga sering terjadi kemacetan dan rawan kecelakan Lewat lintas di Letak itu.
Karena beton Dasar dasar yang diduga sudah kadaluarsa itu sering berlubang tiba-tiba dan berpindah-pindah di titik yang kerap terinjak mobil barang dengan beban berat.
“Kadang tengah malam bolong karena banyak dilalui truk barang atau bus berbadan lebar. Lewat pagi-pagi terjadi kecelakaan, karena pengemudi kendaraan Bukan mengetahui Terdapat lubang baru yang belum diberi tanda,” kata Muslim, Penduduk Sekeliling Letak. (MR/J-3)