Pemkab Majalengka Gelar GPM, Upaya Menjaga Daya Beli Kaum

Pemkab Majalengka Gelar GPM, Upaya Menjaga Daya Beli Warga
Kaum membeli barang kebutuhan pokok di pasar murah(MI/HARYANTO)

PEMERINTAH Kabupaten Majalengka menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menjaga daya beli masyarakat di musim kemarau.

“GPM ini bertujuan untuk mengintervensi harga kebutuhan pokok di
pasaran dan mengendalikan inflasi di Kabupaten Majalengka. Harga barang dalam GPM dijual lebih murah dari harga pasar, dengan selisih berkisar antara Rp2.000-Rp4.000,” ujar Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, Rabu (4/9), saat menggelar GPM di Balai Desa Baribis, Kecamatan Cigasong.

Dia menambahkan GPM juga akan dilaksanakan secara rutin di
kecamatan-kecamatan se-Kabupaten Majalengka yang dijadwalkan bergiliran
setiap bulannya. GPM yang digelar secara rutin ini merupakan salah satu
upaya Pemkab Majalengka untuk mengintervensi harga dan menjaga
kestabilan pasokan kebutuhan pokok masyarakat di pasaran.

Cek Artikel:  Polres Purwakarta Siapkan Laskar Pengamanan Pilkada 2024

Baca juga : Pemkab Majalengka Salurkan Kendaraan Operasional Pelayanan Kesehatan

“GPM juga digelar untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat Kabupaten Majalengka di musim kemarau seperti sekarang ini,” tuturnya.

Dedi juga menginstruksikan kepada TPID untuk tetap memantau perkembangan harga dan pasokan kebutuhan pokok masyarakat di pasaran secara rutin.
 
“Pemantauan rutin ini agar Pemkab Majalengka bisa langsung mengambil
langkah strategis ketika terjadi gejolak harga suatu komoditas di
pasaran,” tandasnya.

Komoditas yang dijual pada GPM di antaranya harga beras medium yang
dijual Rp11.500 per kilogram, lebih murah dari harga pasar yang mencapai Rp13.500. Eksis juga telur yang dijual Rp24 ribu per kilogram, lebih murah dari harga pasar Rp26 ribu-Rp27 ribu per kilogram, serta minyak goreng yang dijual Rp16 ribu per kilogram.

Cek Artikel:  Polres Tasikmalaya Tangkap 3 Pengedar Narkoba, Sabu 464 Gram Disita

“Saya beli beras tadi. Kebetulan sekarang harga beras sudah tinggi,” tutur Fitri, 45, warga Desa Baribis.

Mungkin Anda Menyukai