Pemkab Halmahera Barat ajak Anggota jaga adat dan budaya

Ternate (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara mengajak warganya Kepada Maju memelihara dan melestarikan adat dan budaya yang telah terjaga sejak ratusan tahun.

“Saya meminta agar komunitas Wayoli tetap menjaga eksistensi kesukuannya dengan Berkualitas, sehingga melengkapi serta memperkaya khasanah adat dan budaya di Halmahera Barat,” kata Wakil Bupati Halbar, Djufri Muhammad usai menghadiri rapat koordinasi (rakor) Spesies Wayoli di Desa Goro-goro, Kecamatan Sahu, pada Sabtu.

Wakil Bupati sendiri Serempak rombongan bertolak dari pelabuhan Jailolo menuju desa Goro-goro menghadiri Rakor Spesies Wayoli se Provinsi Malut.

Dalam perjalanan, kata Djufri kondisi laut sangat bersahabat, dengan menempuh perjalanan Sekeliling 1 jam rombongan tiba dan disambut Anggota dengan meriah, seluruhnya mengenakan busana adat Wayoli.

Cek Artikel:  Pemkot Jayapura: Tan dan Monj Port Numbay Buat promosi wisata

Baca juga: Festival budaya majukan ekonomi daerah ini

“Kemudian mengajak agar lebih mempererat Rekanan silahturahmi sehingga generasi ke depan dapat mempertahankan serta menjaga warisan budaya yang Kagak ternilai harga nya ini,” sambung Djufri.

Sekedar diketahui, Rakor tersebut dibuka langsung oleh wakil bupati Halmahera Barat yang dihadiri ketua Spesies Wayoli Maluku Utara, Rinto Jalali dan diikuti oleh 400 peserta komunitas Spesies Wayoli.

Sementara itu, Sultan Jailolo, Ahmad Sjah mengharapkan pemerintah daerah Kepada intensif merawat dan melestarikan bahasa lokal, melalui proses pembelajaran bahasa daerah dijadikan sebagai komunikasi sehari-hari bagi Anggota setempat.

“Begitu ini, banyak anak-anak muda Kagak Kembali gunakan bahasa lokal dalam berkomunikasi, kami khawatirkan bahasa yang menjadi warisan para leluhur akan punah,” kata Sultan Jailolo.

Cek Artikel:  Rekomendasi Wisata Murah di Jakarta, Cocok Ajak Keluarga Liburan ke Tempat ini

Dia mengatakan, kekhawatiran itu sangat beralasan, karena di Kabupaten Halmahera Barat Eksis bahasa Gamkonora sudah Kagak Kembali digunakan Anggota lokal dan penuturnya Begitu ini mulai berkurang.

Selain itu, kata Ahmad Sjah, bahasa Gamkonora sebagai identitas masyarakat di Kabupaten Halmahera Barat akan hilang, seiring dengan perkembangan Era yang begitu dahsyat.

Oleh karena itu, dirinya berharap agar Pemkab setempat Kepada Serempak-sama Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud-ristek) melalui Kantor Bahasa Provinsi Malut Kepada Maju merevitalisasi bahasa lokal yang Begitu ini terancam punah.

Alasan, Begitu ini, masyarakat di Kabupaten Halmahera Barat selain menggunakan bahasa melayu Malut, sebagian Anggota lebih menggunakan bahasa lokal Ternate, ketimbang bahasa Gamkonora merupakan bahasa para lelulur.

Cek Artikel:  YELLO Hotel Paskal Bandung Hadirkan Taman Kegembiraan di Malam Tahun Baru 2025

Baca juga: Tetapkan objek cagar budaya, BPKW XXI Malut dorong bentuk tim Ahli

Baca juga: MSI upayakan budaya Ternate jadi warisan dunia

Mungkin Anda Menyukai