Pemkab Garut Buka Bamboo Festival dan Resmikan Silabu Tingkatkan Nilai Jual Produk Bambu

Pemkab Garut Buka Bamboo Festival dan Resmikan Silabu Tingkatkan Nilai Jual Produk Bambu
Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin  Serempak Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, membuka Penyelenggaraan Garut bamboo festival 2024 di Selaawi bambu creative center (SBCC), Kecamatan Selaa(Dok Diskominfo)

PEMERINTAH Kabupaten Garut membuka Penyelenggaraan Bamboo Festival 2024 berada di Selaawi Bambu Creative Center (SBCC), Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, Pemkab Garut juga secara Formal meresmikan sentra industri kecil menengah (IKM) Bambu atau Silabu.

IKM Silabu sebagai suatu wadah Demi meningkatkan nilai jual produk bambu. Penjabat (Pj) Bupati Garut Barnas Adjidin mengatakan, Penyelenggaraan Garut Bamboo Festival 2024 berlangsung di Selaawi Bambu Creative Center (SBCC) supaya masyarakat dapat Menonton proses sebelum Mempunyai nilai jual hingga kemudian diolah menjadi produk yang Mempunyai nilai tinggi. Sentra industri kecil menengah (IKM) Bambu atau Silabu sebagai suatu wadah meningkatkan nilai jual dari produk bambu.

Cek Artikel:  Polres Purwakarta Siapkan Laskar Pengamanan Pilkada 2024

“Para perajin bambu semakin menggeliat mulai dari tanaman harus diurus sehingga bambu menjadi berkualitas, pengolahannya harus Lanjut berjuang dan menjadikan agar produk supaya halus. Akan tetapi, Demi mewujudkannya menekankan terhadap peningkatan sumber daya Orang serta produk yang selalu tersedia,” katanya, Rabu (18/12).

Ia mengatakan, produksi bambu ke depan akan terjalin kerja sama Berkualitas terutamanya di tingkat kabupaten, provinsi, nasional sehingga nantinya, Kabupaten Garut dapat mengembangkan produknya dapat terjual di tingkat Global. Hasil karya ini Kagak hanya meja, pot bambu, tapi produk lain yang Pandai dilakukan oleh perajin agar dapat berkembang. “Kami berharap ke depannya akan terjalin kolaborasi dari berbagai pihak sehingga produk asal Kabupaten Garut dapat lebih berkembang menyesuaikan kebutuhan bagi masyarakat serta dapat menembus pasar Mendunia. Tetapi, Demi mewujudkan potensi menjadi industri berkelanjutan ini, harus melangkah lebih jauh Adalah melalui hilirisasi industri,” ujarnya.

Cek Artikel:  Musim Tanam Rendeng di Indramayu Dimulai 1 Desember

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, mengatakan, Pemprov Jabar senantiasa memberikan dukungan terhadap kegiatan mengingat Bamboo Festival 2024 dapat meningkatkan nilai tambah bagi pelaku IKM khususnya bambu di Kabupaten Garut.

“Penjabat Gubernur saja sangat support akan kegiatan Namboo Festival, karena Eksis nilai tambah terutama bagi para pelaku usaha industri kecil khususnya bambu di Garut,” katanya.

Kepala Disperindag ESDM Kabupaten Garut, Ridwan Effendi, mengungkapkan beberapa rangkaian kegiatan festival ini meliputi Perhimpunan group discussion (FGD) ekosistem bambu, temu bisnis industri kerajinan bambu, workshop, dan talkshow bambu, expo, kerajinan arsitektur bambu, etnik musik, kaulinan bambu, lomba musik, lomba fotografi, penghargaan pelestarian kerajinan bambu.

Cek Artikel:  Pekan Teh Rakyat 2024 di Kota Bandung Angkat Teh Hijau Indonesia

“Demi mewujudkan potensi besar menjadi industri yang berkelanjutan tentunya harus melangkah lebih jauh melalui hilirisasi industri sebagai langkah strategis dan kita dorong agar bambu Mempunyai nilai tambah. Karena, Kecamatan Selaawi terdapat lebih dari 2.000 perajin bambu, terdapat lahan bambu seluas 600 hektare tersebar di tujuh desa,” pungkasnya. (AD/J-3)

Mungkin Anda Menyukai