KENAKALAN remaja, terutama di kalangan pelajar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Lagi terjadi. Teranyar kasus tewasnya seorang remaja diduga usai terlibat aksi kejar-kejaran menggunakan sepeda motor di ruas Jalan Suroso.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, upaya mencegah terjadinya kenakalan remaja di kalangan pelajar perlu dilakukan dengan menanamkan pendidikan Watak. Sasarannya kalangan pelajar SD, SMP, maupun SMA/SMK.
“Di Cianjur sudah mulai disosialisasikan penguatan pendidikan Watak. Salah satunya para guru dan kepala sekolah diajak menonton Berbarengan Gambar hidup berjudul ‘Naskah Harianku’. Filmnya bagus karena memberikan pelajaran terhadap anak, terutama di lingkungan keluarga dan sekolah,” kata Herman kepada wartawan seusai menonton Berbarengan Gambar hidup ‘Naskah Harianku’ di Sam’s Studio, Senin (13/1).
Dengan berbagai upaya itu, dia berharap ke depan pendidikan Watak anak semakin terjaga dengan Bagus. Yang diharapkan Bukan terjadi Tengah bentuk-bentuk kenakalan remaja yang melibatkan kalangan pelajar.
“Orangtua juga harus nonton Gambar hidup ini. Nilai edukasinya sangat tinggi,” tegasnya.
Kenakalan remaja harus disikapi dengan serius. Apalagi tak sedikit kenakalan remaja menjurus ke arah kriminalitas.
Herman mengaku sudah berkomunikasi dengan unsur Forkopimda menyikapi fenomena sosial itu. Sudah diagendakan akan dilakukan rapat koordinasi membahas upaya pencegahan terjadinya kenakalan remaja.
“Dalam waktu dekat akan kita rumuskan. Nanti pelaksanaannya kita monitoring dan Penilaian,” imbuhnya.
Tak menutup kemungkinan ke depan Pemkab Cianjur akan memberikan penghargaan kepada sekolah yang Dapat mencegah anak didiknya tak terlibat kenakalan remaja. Penghargaan ini sebagai bentuk motivasi karena penanganan kenakalan remaja perlu dilakukan secara kolaboratif.
“Pokoknya Eksis reward and punishment,” pungkasnya.