Pemkab Bandung Tanggapi Petisi Anggota Terkait Penanganan Banjir

Pemkab Bandung Tanggapi Petisi Warga Terkait Penanganan Banjir
Ilustrasi(Antara)

PEMERINTAH Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memberikan respons terkait petisi yang dibuat Anggota yang tinggal di Jalan Raya Sapan, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang.

Sebelumnya, melalui petisi itu, Anggota mendesak pemkab setempat menangani permasalahan banjir yang hingga kini Bukan kunjung selesai.

Anggota Membangun petisi di portal change.org dengan latar belakang keresahan akibat banjir yang kerap terjadi dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Petisi yang ditujukan Kepada Pemkab Bandung tersebut pertama kali disebar pada Selasa, 2 Desember 2024. Hingga hari ini, petisi sudah ditandatangani lebih dari 800-an orang.

Merespons hal tersebut, Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah jauh-jauh hari mengusulkan agar dibangun enam Waduk demi menangani banjir di Jalan Raya Sapan. Hal tersebut sudah masuk ke dalam rencana detail tata ruang (RDTR).

Cek Artikel:  Kekasih Calon Sepakati Pentingnya Sinergitas dan Estetika Iklan Luar Ruang di Kota Bandung

Kini pemkab tinggal menunggu proses pembebasan lahan, apakah dilakukan pemerintah pusat atau Bukan.

“Saya sudah usulkan jauh-jauh hari waktu itu ke Menko Marves, Pak Luhut. Sekarang itu nunggu proses pembebasan lahan. Tetapi, Eksis Posisi yang sudah siap dibangun. Di Posisi Waduk yang pertama, itu di Area RW 04, kalau Bukan salah, di Desa Tegalluar,” terang Dadang.

Menurut Dadang, Sembari menunggu proses pembebasan lahan, pemkab juga Lanjut berkomunikasi dengan Balai Besar Area Sungai (BBWS) terkait proyek tersebut. 

“Insya Allah secara bertahap kami akan laksanakan. Tentu mungkin nanti, setelah selesai pilkada, kami akan petakan langkah pentahelix,” ujar Dadang.

Cek Artikel:  Tiga Definisis Semangati Anggota Bandung Berolahraga Serempak Hemaviton

“Kepada penanganan sementara banjir di Jalan Raya Sapan, pemkab sudah menyiapkan box culvert dan pompa alkon. Kami sudah berbicara dengan BBWS juga. BBWS akan memprioritaskan Kepada box culvert-nya, karena pada waktu curah hujan tinggi maka itu ditutup, sehingga Bukan masuk ke Area permukiman penduduk,” papar Dadang.

Di tempat terpisah, Member DPRD Kabupaten Bandung Angie Natesha Goenadi mengungkapkan keprihatinannya kepada Anggota yang terdampak banjir. Banjir itu disebabkan intensitas hujan yang tinggi, sehingga mengakibatkan tanggul sungai jebol hingga merendam beberapa Area.

“Saya menyampaikan keprihatinan ke Anggota terdampak banjir. Terlebih, banjir terjadi setiap kali musim penghujan tiba. Dan juga ikut berbelasungkawa kepada Anggota yang kehilangan Member keluarganya akibat terbawa arus banjir beberapa waktu Lewat,” ujar Member Fraksi PDIP ini.

Cek Artikel:  RS Edelwiess Beroperasi di Cianjur Berkat Reformasi Birokrasi

Angie mengimbau masyarakat di Posisi rawan banjir agar selalu waspada Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Apalagi, Begitu ini belum masuk puncak musim penghujan.

Angie berkomitmen memperjuangkan aspirasi Anggota terdampak banjir, seperti pengerukan Jenis sungai, pembangunan dan pemeliharaan tanggul.

“Pembangunan tanggul di kawasan rawan banjir Kepada mengendalikan Jenis air, melindungi Area pemukiman, pertanian. Pemeliharaan tanggul secara berkala juga Krusial agar berfungsi optimal. Saya juga mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas yang memperburuk risiko banjir, seperti membuang sampah sembarangan ke sungai atau menebang hutan di daerah tangkapan air,” sambungnya. (AN/J-3)

Mungkin Anda Menyukai