Pemkab Bandung Barat Tunggu Pasokan Vaksin PMK dari Kementerian Pertanian

Pemkab Bandung Barat Tunggu Pasokan Vaksin PMK dari Kementerian Pertanian
Peternak sapi Peras di Bandung Barat tengah memberi pakan.(MI/DEPI GUNAWAN)

PEMEMERINTAH Kabupaten Bandung Barat menunggu pasokan vaksin dari Kementerian Pertanian (Kementan) Kepada mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Berdasarkan data dinas terkait, sejak Desember 2024 hingga 9 Januari 2025 terdapat 229 sapi di Area ini yang terpapar PMK. Empat ekor sapi Wafat dan 10 di antaranya dipotong paksa.

Pj Bupati Bandung Barat, Ade Zakir mengatakan, pihaknya Bukan Dapat memproduksi dan menyediakan vaksinasi, sehingga harus mengandalkan pasokan dari pemerintah pusat.

“Kita tunggu dari pusat ketersediaan dan regulasinya. Kalau Terdapat vaksin Niscaya kita lakukan vaksinasi, tapi kan kita gak punya, karena kami gak Dapat produksi vaksin,” katanya, Jumat (10/1).

Cek Artikel:  Kemenpar dan Politeknik Pariwisata NHI Bandung Pantau Destinasi Pariwisata di Lembang

Dia menyatakan, melonjaknya kasus PMK hingga berdampak pada penurunan produktivitas susu sapi pada 2023 Lewat menjadi pengalaman pemerintah dalam mengendalikan wabah ini.

“Kita Percaya Dapat mengendalikan PMK, sehingga tak menelan kerugian besar bagi peternak di Bandung Barat,” ujarnya.

Kalau ketersediaan vaksin telah Terdapat, ia memastikan akan bergegas langsung ke langkah penyuntikan. Selain itu, pemerintah bakal gencar mengedukasi penanganan PMK kepada peternak serta memperketat Lewat lintas hewan ternak terutama dari Area yang jadi pusat wabah.

“Kalau Terdapat vaksin Niscaya kita gencarkan. Kemudian Kepada Lewat lintas ternak tentu kita juga menunggu arahan dari provinsi,” jelasnya.

Cek Artikel:  Ribuan Rumah Rusak di Sukabumi, BNPB Siapkan Skema Penyaluran Sokongan Stimulan

Sementara itu, Plt Kepala Dispernakan Bandung Barat, Wiwin Aprianti mengatakan, pihaknya Mempunyai stok vaksin PMK sebanyak 30 ribu dosis yang telah disuntikkan di 10 kecamatan pusat ternak hewan.

Kepada mewujudkan kekebalan Grup atau herd immunity hewan ternak, pihaknya menunggu suntik vaksin dosis kedua atau booster.

“Memang kita punya stok vaksin 30 ribu, nah ini sedang Lanjut digenjot penyuntikannya. Update terakhir baru 70% dari total sasaran. Kepada suntik booster kami menunggu dari pusat. Kabarnya baru Terdapat bulan Februari,” ungkapnya.

Mungkin Anda Menyukai