Pemimpin Muslim Michigan Dukung Trump yang Ingin Perdamaian di Timur Tengah

Pemimpin Muslim Michigan Dukung Trump yang Ingin Perdamaian di Timur Tengah
Donald Trump.(Al Jazeera)

SEKELOMPOK pemimpin Muslim terkemuka bergabung dengan Donald Trump di atas Podium dalam kampanye di negara bagian Michigan, Amerika Perkumpulan. Ia menyatakan dukungan mereka kepada kandidat Partai Republik itu dalam pemilihan presiden pada 5 November mendatang.

Para pemimpin itu menyebutkan komitmen mantan presiden tersebut Buat mengakhiri konflik sebagai Argumen dukungan mereka. “Kami, sebagai umat Muslim berdiri Berbarengan Presiden Trump karena dia menjanjikan perdamaian, bukan perang,” ujar Imam Belal Alzuhairi di depan massa di pinggiran Detroit, Novi. 

“Kami mendukung Donald Trump karena dia berjanji Buat mengakhiri perang di Timur Tengah dan Ukraina. Pertumpahan darah harus dihentikan di seluruh dunia. Dan saya pikir, orang ini dapat mewujudkannya.”

Cek Artikel:  PBB Ingatkan Sudan Selatan Hadapi Krisis Eksistensial Jelang Pemilu

Trump, pada gilirannya, menekankan bahwa pemilih Muslim dan Arab di Michigan serta di seluruh AS menginginkan berhentinya perang tanpa akhir dan kembalinya perdamaian di Timur Tengah. “Itu saja yang mereka inginkan,” katanya.

Dia juga menyoroti Rekanan Wakil Presiden Kamala Harris dengan mantan Personil Dewan Partai Republik dari Wyoming, Liz Cheney, yang ayahnya berperan besar dalam mempromosikan invasi AS ke Irak pada 2001 dan perang berikutnya. Dick dan Liz Cheney telah memberikan dukungan mereka kepada Harris sebagai calon presiden.

Terkait serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, Trump sebelumnya menyatakan bahwa ia akan membiarkan Israel menyelesaikan masalah dalam pertempurannya melawan Hamas. Hal itu sekaligus menunjukkan dukungannya terhadap tindakan Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Cek Artikel:  Produk Makanan Anak di AS Ditemukan Mengandung Bahan Kimia untuk Kembang Api

Secara tradisional mendukung Partai Demokrat, komunitas Muslim di Michigan semakin berpaling dari pemerintahan Biden karena dukungannya yang tanpa syarat kepada Israel, meskipun jumlah korban sipil di Gaza Lanjut meningkat.

Pada Februari, lebih dari 100.000 pemilih Demokrat memilih idak terikat dalam pemilihan pendahuluan presiden negara bagian setelah kampanye Uncommitted (Kagak terikat) meminta para pemilih Buat memprotes kebijakan Joe Biden terkait Gaza ketika dia mencalonkan diri kembali.

Partai Demokrat memperkeruh Rekanan lebih lanjut ketika menolak permintaan gerakan Uncommitted Buat memasukkan seorang pembicara Amerika Palestina dalam Konvensi Nasional Demokrat (DNC) di Chicago pada Agustus.

Cek Artikel:  Enam Anak di Gaza Tewas akibat Serangan Israel ke Kamp Pengungsi

Menambah ketegangan, mantan calon Personil kongres Michigan, Dr. Ahmed Ghanim, melaporkan bahwa ia dikeluarkan tanpa penjelasan dari acara Harris yang diadakan Buat undangan Spesial di pinggiran Detroit pada Senin Lampau.

Sebagai tanggapan, tim kampanye Harris menyatakan penyesalan. “Tim kampanye kami menyesali tindakan ini dan dampaknya terhadap Dr. Ghanim serta komunitasnya dan dia dipersilakan Buat menghadiri acara mendatang,” demikian bunyinya.

Sekeliling 300.000 individu keturunan Timur Tengah dan Afrika Utara tinggal di Michigan atau 3,1% dari populasi negara bagian tersebut. Biden mengalahkan Trump di Michigan pada pemilihan presiden 2020 dengan selisih lebih dari 150.000 Bunyi, sangat berbeda dari 2016 ketika Trump menang dengan kurang dari 11.000 Bunyi melawan kandidat Demokrat Hillary Clinton. (Ant/Z-2)

Mungkin Anda Menyukai