Pemimpin Eropa Akan Gelar KTT Darurat Terkait Perang Rusia-Ukraina

PM Inggris Keir Starmer. (EPA-EFE)

London: Para pemimpin Eropa akan berkumpul pekan depan Demi menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) darurat terkait perang di Ukraina. KTT ini merupakan tanggapan atas kekhawatiran bahwa Amerika Perkumpulan (AS) akan melanjutkan pembicaraan seputar perang Ukraina dengan Rusia tanpa melibatkan Eropa dan juga Kyiv.

Pertemuan antara AS dan Rusia itu disebut-sebut akan digelar di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang.

Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer, yang diharapkan menghadiri KTT di Paris, mengatakan bahwa ini adalah “momen sekali dalam satu generasi Demi keamanan nasional kita” dan Jernih bahwa Eropa harus mengambil peran yang lebih besar di NATO, lapor media BBC dan dikutip Outlook India, Minggu, 16 Februari 2025.

Cek Artikel:  Lima Mahasiswa Rusia Jalani Instrukturan Bahasa di Korea Utara, Konsentrasi Jadi Diplomat Masa Depan

Perkembangan ini menyusul pernyataan utusan Spesifik Donald Trump Demi Ukraina, Keith Kellogg, yang menyatakan bahwa para pemimpin Eropa akan diajak berkonsultasi, tetapi dikecualikan dari pembicaraan AS-Rusia.

Pejabat senior AS, termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio, akan segera Berjumpa dengan negosiator Rusia di Arab Saudi. Ukraina sempat dilaporkan diundang, Presiden Zelensky membantah telah menerima undangan tersebut.

Kellogg menyatakan bahwa pembicaraan sebelumnya mengenai upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina gagal karena terlalu banyak pihak yang terlibat.

Starmer kini berupaya menyatukan pendekatan AS dan Eropa terhadap proses perdamaian, dan akan membahas hal ini dengan Presiden Trump di Gedung Putih. Pertemuan dengan para pemimpin Eropa dan Zelensky diharapkan terjadi setelah kunjungan Starmer ke Washington.

Cek Artikel:  Korban Tewas Kecelakaan Jeju Air Bertambah, Tiga Tetap Hilang

PM Inggris menekankan pentingnya persatuan antara AS dan Eropa dalam menghadapi ancaman Rusia, menekankan perlunya Eropa Demi memainkan peran yang lebih besar dalam NATO.

Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mencatat bahwa taktik negosiasi Trump sering kali melibatkan pengujian batas, sebelum kemudian mengubah strategi.

Baca juga:  Pejabat AS dan Rusia Akan Bahas Penyelesaian Perang Ukraina di Arab Saudi

Mungkin Anda Menyukai