KANSELIR Jerman Olaf Scholz, Presiden Amerika Perkumpulan Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron membahas “rencana kemenangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Berlin pada Jumat (18/10), menyatakan komitmen mereka Buat mendukung Ukraina dalam perjalanannya menuju perdamaian yang adil dan berkelanjutan.
“Para pemimpin membahas rencana Buat memberikan Donasi tambahan kepada Ukraina dalam bidang keamanan, ekonomi, dan kemanusiaan termasuk memanfaatkan pendapatan luar Biasa dari aset kedaulatan Rusia yang dibekukan, sebagaimana diputuskan dalam KTT G7.
Juga membahas Rencana Kemenangan Presiden Zelensky, serta menegaskan kembali tekad Buat Lalu mendukung Ukraina dalam usahanya mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan,” demikian pernyataan yang diterbitkan oleh Pemerintah Jerman.
Para pemimpin tersebut mengadakan pertemuan empat pihak di ibu kota Jerman setelah pembicaraan langsung antara Scholz dan Biden. Pada Rabu, Zelensky mempresentasikan sebuah rencana di parlemen yang menurutnya akan membantu mengakhiri konflik di Ukraina paling Pelan pada 2025. Berkas tersebut mencakup lima poin dan tiga tambahan rahasia.
Secara Tertentu, pemimpin Ukraina itu mengusulkan agar Ukraina diundang ke pertemuan NATO, mencabut Restriksi serangan mendalam ke Area Rusia, serta menerapkan “paket pencegahan komprehensif non-nuklir” di Area Ukraina Buat menahan Rusia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menggambarkan rencana Zelensky sebagai sekadar kumpulan slogan yang Bukan koheren.
Sementara juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa rencana perdamaian Konkret bagi Kiev adalah menyadari kesia-siaan kebijakan Ukraina. Peskov mengatakan bahwa Kiev harus “bangun” dan memahami Argumen yang membawa mereka ke dalam konflik tersebut. (Ant/Z-6)