Pemilik F1 Liberty Media Formal Mengakuisisi MotoGP

Liputanindo.id JAKARTA – Pemilik ajang balapan mobil Formula 1 (F1) Liberty Media resmi mengakuisisi MotoGP dengan membeli sekitar 86% saham Dorna dengan biaya 4,2 miliar euro atau sekitar Rp72 triliun.

Dorna sendiri hanya memiliki saham 14% di MotoGP. Tujuan akuisisi adalah Liberty Media ingin melebarkan sayapnya di dunia olahraga.

“Kami sangat senang dapat memperluas portofolio aset olahraga dan hiburan terkemuka kami dengan mengakuisisi MotoGP,” kata Presiden dan CEO Liberty Media, Greg Maffei, seperti dilansir laman resmi MotoGP, Senin (1/4/024).

“MotoGP adalah liga global dengan basis penggemar yang setia dan antusias, balapan yang menawan, dan profil keuangan yang menghasilkan arus kas yang tinggi,” tambahnya.

Cek Artikel:  Komisi X DPR Minta Terdapat Penilaian Cabor Olimpiade Demi Bingungkatan Olahraga Nasional

“Carmelo (Ezpeleta) dan tim manajemennya telah membangun tontonan olahraga yang luar biasa, sehingga kami dapat memperluasnya ke khalayak global yang lebih luas. Bisnis ini memiliki dampak yang signifikan terbalik, dan kami bermaksud mengembangkan olahraga ini untuk para penggemar MotoGP, tim, mitra komersial, dan pemegang saham kami,” tambahnya.

Sementara itu, CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, menyambut baik proses akuisisi. Ia mengatakan hal ini sebagai, “Langkah sempurna berikutnya dalam evolusi MotoGP, dan kami sangat antusias dengan pencapaian ini bagi Dorna, paddock MotoGP, dan penggemar balap”.

“Liberty memiliki rekam jejak yang luar biasa dalam mengembangkan aset olahraga dan kami sangat mengharapkan mitra yang lebih baik untuk memperluas basis penggemar MotoGP di seluruh dunia,” kata Ezpeleta.

Cek Artikel:  PSM tak Mau Buang-buang Kesempatan Rival PSIS

Meski resmi menjadi pemilik baru MotoGP, Liberty Media tetap memberi keleluasaan kepada Dorna Sports untuk mengelola MotoGP, Moto2, dan Moto3. Carmelo Ezpeleta juga tetap akan menjabat posisi sebagai CEO Dorna Sports.

Sayaisisi diharapkan selesai pada akhir tahun 2024 karena masih harus menunggu izin dan persetujuan dari otoritas hukum persaingan usaha dan penanaman modal asing di berbagai yurisdiksi. (BON)

Mungkin Anda Menyukai