Pemilihan Legislatif Sri Lanka Diwarnai Kandidat Transgender, Pernah Ikut Demo Penggulingan Presiden

Liputanindo.id – Pemilihan Lazim legislatif Sri Lanka diwarnai dengan pencalonan pertama transgender sekaligus bersejarah di negara itu. Chanu Nimesha akan maju sebagai kandidat transgender terbuka pertama di negara tersebut.

Chanu Nimesha akan mengikuti pemilihan Lazim dari Kegalle, Sekeliling 80 km di sebelah timur Kolombo. Dia akan Bertanding melawan 8.000 kandidat Demi menempati kursi di parlemen yang beranggotakan 225 orang.

“Saya Kagak Acuh menang atau kalah. Tetapi, Krusial bagi saya Demi hadir di tempat ini, Demi dilihat, Demi menginspirasi orang lain seperti saya. Saya Ingin membantu Seluruh orang, bukan hanya komunitas saya,” katanya, dikutip Reuters, Rabu (13/11/2024).

Menurut Equal Ground, Golongan masyarakat sipil setempat, diperkirakan jumlah orang transgender Sekeliling 1 persen dari 22 juta penduduk Sri Lanka. Mereka sering menghadapi penolakan sosial, kurangnya perlindungan hukum, dan Nyaris Kagak Mempunyai perwakilan di partai politik.

Cek Artikel:  Pemanasan Mendunia Memicu Intensifikasi Badai Helene dan Milton

Nimesha mengumpulkan Biaya Demi aktivisme dan kampanye politiknya dengan bekerja sebagai surveyor kuantitas di Posisi Pembangunan di dekatnya. Ia juga seorang aktris amatir, menggubah musik, dan telah menulis Naskah yang akan diterbitkan dalam dua bulan ke depan.

Diketahui Nimesha yang Bertanding Demi Partai Sosialis Sri Lanka adalah salah satu dari ribuan orang yang berunjuk rasa di Kolombo tahun 2022.

Dalam catatan, dia bergabung dengan orang-orang yang Ingin menduduki kantor dan kediaman Presiden Gotabayan Rajapaksa, yang menjerumuskan Sri Lanka pada jurang kehancuran.

Aksi itu membuahkan hasil Konkret dengan Rajapaksa meninggalkan negara itu dan mengundurkan diri dari jabatannya.

Sri Lanka terjebak dalam utang yang tinggi, kebijakan ekonomi yang picik, dan kerugian pendapatan pariwisata akibat pandemi COVID-19. Hal ini menjerumuskan Sri Lanka ke dalam krisis keuangan terburuknya dalam lebih dari tujuh Dasa warsa pada tahun 2022.

Cek Artikel:  Thailand atas Deportasi Paksa Uighur ke Tiongkok, AS Mengecam Keras

Demi ini Sri Lanka didukung oleh Biaya talangan Biaya Moneter Dunia sebesar 2,9 miliar USD. Sri Lanka telah pulih secara Kondisional tetapi seperempat penduduknya Tetap dalam kemiskinan.

Mungkin Anda Menyukai