Pemerintah Transformasi Sistem Pertanian Tradisional ke Modern

Pemerintah Transformasi Sistem Pertanian Tradisional ke Modern
Grup tani Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.(Dok. Istimewa)

KEMENTERIAN Pertanian memperkenalkan teknologi hidroponik dan pembuatan kompos yang dicampurkan dengan agens Hidup (kom-mix Hidup) Kepada mewujudkan ketahanan pangan di desa. Hal ini digaungkan seiring upaya pemerintah bertransformasi dari sistem pertanian tradisional ke modern.

“Kami sedang membangun pertanian modern dan sekarang kita tengah memulai pekerjaan di beberapa Kawasan,” sebut Amran dalam keterangan, Minggu (17/11/2024).

Teknologi dan pembuatan itu diperkenalkan kepada 55 orang Member Grup tani Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, yang berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Jumat (15/11/2024).

Kepala Desa Sukamanah, Irmayani Ismail, menyebut 2 Grup tani di wilayahnya datang Kepada belajar di BBPP Lembang. Rombongan menuju Inkubator Agribisnis (IA) mempelajari pembuatan kompos mulai dari alat dan bahan yang diperlukan dan praktik membuatnya.

Cek Artikel:  Paylater Merebak, Pemerintah Diminta Waspadai Kredit Sempit

2 Grup tani kemudian mendapat pengenalan kom-mix Hidup dengan mencampurkan kompos dan agens Hidup trichoderma. Manfaat dari kom-mix Hidup ialah Kepada imunitas tanaman, terutama mencegah penyakit akar gada pada tanaman.

Kunjungan berlanjut ke sudut IA lainnya dan rombongan mempelajari pembuatan instalasi hidroponik sistem Deep Flow Technique (DFT) sederhana. Peserta mempraktikan agar memahami pembuatan instalasi DFT yang dapat dipasang di pekarangan rumah Kepada ditanami aneka sayuran.

Ketua Grup Tani Makmur Dayat Hidayat mengatakan dirinya sangat puas berkunjung ke BBPP Lembang karena menerima banyak manfaat. Pernyataan ini juga diamini Fauzi, Ketua Grup Pesona Flower.

Cek Artikel:  Pelaku Usaha Diminta Terapkan Kaidah Pertambangan

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, konsep pertanian modern membutuhkan SDM dan memasifkan penggunaan alat mesin pertanian. “Ketika ini BPPSDMP bergerak dengan motto inklusif, profesional, dan modern,” ucapnya.

Di sisi lain, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyampaikan Kementerian Pertanian sedang gaspol menggenjot produktivitas agar Sasaran swasembada secepatnya Pandai terealisasi. Hal itu Lanjut ia gaungkan di setiap kesempatan.

“Sektor pertanian diminta Tak berhenti Kepada bergerak Segera karena pertanian di era pemerintahan baru sekarang menjadi lokomotif pembangunan di Indonesia Kepada mencapai ketahanan pangan dengan swasembada,” pungkas Ajat. (P-3)

Mungkin Anda Menyukai