Liputanindo.id – Pemerintah Palestina telah memulai serangkaian rencana untuk melakukan rekonstruksi Jalur Gaza dan Tepi Barat pasca perang. Pemerintah setempat juga bekerja sama dengan Bank Dunia.
“Kemajuan signifikan telah dicapai dalam menyiapkan kerangka kerja untuk rencana rekonstruksi Gaza dan Tepi Barat,” kata kantor Perdana Menteri Mohammad Mustafa, dikutip Anadolu, Rabu (21/8/2024).
Mustafa menambahkan bahwa pemerintah Palestina meluncurkan program pembangunan ekonomi dan sosial, serta bekerja sama dengan Bank Dunia.
“Pemerintah Palestina juga meluncurkan program pembangunan ekonomi dan sosial besar-besaran dalam kerja sama dengan Bank Dunia, PBB, dan Uni Eropa,” ujarnya.
Selain itu, Mustafa juga menekankan perlunya memperluas secara signifikan operasi bantuan darurat dan pemulihan awal.
“Pekerjaan itu termasuk pemulihan layanan penting seperti air, layanan kesehatan, listrik, sanitasi, pendidikan, pembersihan puing, tempat penampungan sementara, dukungan mata pencaharian, pemulihan, dan pemberdayaan ekonomi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mustafa menyerukan tekanan internasional untuk menghentikan agresi Israel, dan mendukung respons darurat guna menyediakan layanan penting, membangun kembali infrastruktur di Gaza, mencapai stabilitas, dan memastikan kehidupan yang bermartabat bagi rakyat Palestina.
Amerika Perkumpulan, Mesir, dan Qatar mengumumkan minggu lalu setelah pembicaraan gencatan senjata di Doha bahwa mereka telah mengajukan kepada Israel dan Hamas apa yang mereka sebut sebagai proposal penghubung untuk lebih mempersempit kesenjangan yang tersisa dengan cara yang memungkinkan implementasi kesepakatan yang cepat.
Tetapi di sisi lain, Hamas menolak hal itu dengan menyebut Netanyahu menolak untuk menarik pasukannya di Jalur Gaza dan gencatan senjata penuh. Hamas juga menyebut Israel menambah persyaratan baru di dalam proposal tersebut.