Pemerintah Pakistan Akui Blokir Akses X, Dinilai Ganggu Keamanan Nasional

Liputanindo.id – Kementerian dalam negeri Pakistan mengakui telah memblokir akses ke platform media sosial X selama waktu pemilu pada Februari Lampau. Pemblokiran ini dilakukan dengan Argumen keamanan nasional.

Para pengguna sebelumnya sudah Membikin laporan terkait masalah dalam penggunaan X di Pakistan sejak pertengahan Februari. Akan tetapi pemerintah belum Membikin pengumuman Formal terkait pemblokiran akses itu.

Kementerian dalam negeri menyebutkan penutupan tersebut dalam pengajuan pengadilan tertulis pada hari Rabu.

“Sangat Krusial Demi disebutkan di sini bahwa kegagalan Twitter/X Demi mematuhi arahan Absah pemerintah Pakistan dan mengatasi kekhawatiran mengenai penyalahgunaan platformnya memerlukan pemberlakuan Embargo,” kata laporan tersebut, dikutip Reuters, Kamis (18/4/2024).

Menurut laporan disebutkan bahwa X enggan menyelesaikan masalah tersebut.

Cek Artikel:  Ben-Gvir Mundur dari Koalisi Netanyahu, Desak Keterbukaan Soal Gencatan Senjata

“Keputusan Demi memberlakukan Embargo terhadap Twitter/X di Pakistan dibuat demi kepentingan menegakkan keamanan nasional, menjaga ketertiban Lazim, dan menjaga integritas negara kita,” kata laporan itu.

Akses Demi masuk ke platform X Tetap terbatas sejak pemilu nasional pada 8 Februari, yang menurut partai mantan perdana menteri Imran Khan yang dipenjarakan telah dicurangi.

Di antara partai-partai politik di Pakistan, partai Khan adalah pengguna platform media sosial yang paling produktif, terutama setelah media tradisional di negara itu mulai menyensor Informasi tentang mantan bintang kriket tersebut dan partainya menjelang pemilu.

Khan diketahui Mempunyai lebih dari 20 juta pengikut di X, menjadikannya orang Pakistan yang paling banyak diikuti.

Cek Artikel:  Belgia Siap Dukung Palestina Jadi Personil Penuh PBB

Khan mengatakan militer Pakistan berada di balik pemecatannya sebagai perdana menteri pada tahun 2022 dan bahwa militer membantu Rival-lawannya membentuk pemerintahan Begitu ini, meskipun kandidat yang didukung oleh partainya memenangkan sebagian besar kursi dalam pemilu bulan Februari.

Sayangnya tuduhan itu dibantah oleh pihak militer Pakistan.

Imran Khan sendiri Begitu ini Tetap dipenjara karena sejumlah dakwaan, yang sebagian besar terjadi beberapa hari sebelum pemilu.

Banyak pejabat pemerintah di Pakistan, terutama Perdana Menteri Shehbaz Sharif, menggunakan X, kemungkinan besar melalui perangkat lunak VPN yang dapat melewati pemblokiran tersebut.

“Keputusan Demi memblokir sementara X diambil setelah mempertimbangkan laporan rahasia dari badan intelijen dan keamanan Pakistan,” kata laporan itu.

Cek Artikel:  Dituduh Menghasut Gegara Guna Kaus Slogan Protes, Pria di Hong Kong Dihukum 14 Bulan Penjara

“Elemen-elemen bermusuhan yang beroperasi di Twitter/X mempunyai niat jahat Demi menciptakan lingkungan yang kacau dan Kagak Konsisten, dengan tujuan akhir Demi mendestabilisasi negara dan menjerumuskannya ke dalam bentuk anarki,” pungkasnya.

Mungkin Anda Menyukai