Pemerintah Malaysia Didorong Transparan Usut Kasus Penembakan WNI

Menteri Perlindungan Pekerja Migran (P2MI) Abdul Kadir Karding mendorong keterbukaan pemerintah Malaysia dalam kasus penembakan terhadap lima Kaum Negara Indonesia (WNI). Kementerian Luar Negeri juga telah mengirimkan nota diplomatik Kepada penyelidikan menyeluruh, termasuk menyoroti kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan.

“Mendorong Pengusutan menyeluruh terhadap insiden penembakan yang dilakukan APMM, termasuk dugaan excessive use of force,” kata Menteri Luar Negeri, Sugiono, dalam tayangan Primetime News, Liputanindo, Rabu, 29 Januari 2025. 

Kementerian Luar Negeri Kagak hanya mendengarkan versi dari pihak Malaysia ihwal WNI yang ditembak aparat Malaysia, tetapi perlu menelaah lebih jauh. Hal itu diungkap Menteri P2MI yang mengaku Lalu melakukan pendampingan pada para korban.

Cek Artikel:  Presiden Kolombia Balas Denda AS dengan Kenaikan Tarif Impor 25 persen

“Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak aparat setempat agar kita Dapat mendampingi penanganan jenazah maupun tengok di rumah sakit, sekaligus kemungkinan Eksis proses hukum ke depan itu juga kita berusaha menyiapkan misalnya tim advokasi Kepada mendampingi mereka (WNI),” Menteri P2MI Abdul Kadir Karding.

Kasus penembakan terhadap pekerja migran Indonesia sudah berulang kali terjadi. Total 75 orang menjadi korban dalam kurun 20 tahun terakhir.
 

Sebelumnya, lima Kaum negara Indonesia (WNI) ditembak aparat Malaysia, bahkan satu di antaranya meninggal dunia. Aparat Malaysia berdalih WNI tersebut hendak keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal. 

Menurut keterangan Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, WNI itu mencoba menyerang petugas Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Demi berpatroli. Sehingga, petugas terpaksa melepaskan tembakan demi keamanan.

Cek Artikel:  Korea Utara Kritik Rencana Trump Buat Ambil Alih Gaza

“Kapal yang ditumpangi tersangka menghantam kapal APMM sebanyak empat kali sebelum dua di antaranya mencoba menyerang petugas dengan parang,” lapor Harian Metro Malaysia, mengutip keterangan Hussein.

Dijelaskan lebih lanjut, lantaran merasa terancam, petugas APMM kemudian melesatkan peluru ke arah kapal para WNI. Disebutkan bahwa para WNI itu sempat kabur.

Mungkin Anda Menyukai