Pemerintah Bentuk EU Desk Demi Sambut Investasi Uni Eropa

Pemerintah Bentuk EU Desk untuk Sambut Investasi Uni Eropa
Ilustrasi(Antara)

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan pihaknya telah membentuk EU Desk Demi menjembatani urusan investasi Uni Eropa di Indonesia. 

“Kita juga sepakat akan menjalankan EU Desk di kementerian kami. Selama ini hanya Terdapat China Desk, Japan Desk, dan Korea Desk, kita akan menjalankan EU Desk. Mungkin itu salah satu outcome dari hasil pertemuan kita ini,” ujarnya seusai Indonesia-Europe Investment Summit 2024 bertajuk Bridging Horizons: European Investment and Indonesia’s Path to a Sustainable Future, Jakarta, Senin (9/12).

Salah satu yang disasar dari Uni Eropa ialah terkait investasi di sektor Kekuatan terbarukan. Indonesia, kata Rosan, sejauh ini belum begitu optimal memanfaatkan Kekuatan terbarukan yang tersedia. Melalui penanaman modal, diharapkan potensi yang menanti dapat dioptimalkan. 

Cek Artikel:  Bank Bantah Hambat Laju Industri

“Potensi selama ini di green energy yang mungkin pengenalannya baru kurang dari 1% di Indonesia itu Dapat kita aktivasi, atau kita Dapat gencarkan secara Segera dan kita Dapat mengakselerasi pertumbuhan,” terangnya. 

Di Ketika yang sama kehadiran EU Desk juga diharapkan dapat melengkapi Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) Ketika disepakati nantinya. Perjanjian perdagangan itu menurut Rosan akan berdampak besar bagi investasi Uni Eropa di Indonesia. 

“Itu akan berdampak sangat besar, membuka potensi antara kita dengan negara-negara EU, Kagak hanya dari sisi investasi, tapi juga perdagangan, pendidikan, jasa dan lainnya,” kata dia. 

Cek Artikel:  Tangis Sri Mulyani tak Terbendung saat Rapat Perpisahan di Banggar DPR

Cita-cita serupa juga diungkapkan oleh Ketua Lumrah Ruangan Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie. Menurutnya, IEU-CEPA akan menjadi hal Krusial bagi perkembangan perdagangan dan ekonomi kedua pihak.

Melalui kerja sama itu, nilai perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa dapat bertambah hingga 6 kali lipat. Hal tersebut merupakan aspek potensial dan strategis bagi kedua belah pihak yang Ketika ini Tetap bernegosiasi. 

“Itu akan membuka akses kepada kawasan yang US$17 triliun dan sebaliknya buat Eropa, indonesia ini adalah Abang dari ASEAN dengan 285 juta orang, PDB US$1,3 triliun, jadi ini hal strategis buat dua-duanya,” kata Anindya.

Cek Artikel:  Sekper Bank DKI Raih Penghargaan pada Gelaran Jampiro 2023

“Sekarang trade Indonesia dengan Eropa US$30 miliar, tapi kalau dibuka, paling Kagak Dapat Segera dua kali lipat. Kalau misalnya nanti kita buka sumbatan-sumbatan, itu Dapat dua Tamat enam kali lipat (tambahannya),” lanjutnya.

Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa Demi Indonesia dan Brunei Darussalam Denis Chaibi juga mengharapkan perundingan IEU-CEPA dapat segera dituntaskan dalam waktu dekat. 

“Kami sangat berharap dapat menyelesaikan negosiasi CEPA dengan sangat Segera, sehingga Serempak-sama kita dapat memulai perjalanan investasi dan pertumbuhan,” terangnya. (Z-11)

Mungkin Anda Menyukai