Eksis berbagai isu krusial yang harus ditangani oleh Pemerintah Provinsi Jakarta ke depan, salah satunya kemacetan. Maka itu, siapa pun pemenang Pilkada Jakarta diminta Kepada menyelesaikan masalah kemacetan di Area tersebut.
“Yang kira-kira harus diselesaikan, yang paling dirasakan ya Mandek lah ya. Itu kompleks banget,” kata peneliti Charta Politika Nachrudin dalam program Crosscheck Medcom.id, Minggu (1/12).
Nachrudin mengatakan permasalahan kemacetan sebetulnya Bisa diatasi secara Segera. Bisa dengan mengurangi penggunaan mobil pribadi dan menambah transportasi Lumrah.
“Itu kan sangat lebih mungkin dibanding kita harus menangani banjir yang harus mengubah tata ruang kota dan lain sebagainya. Mandek itu nomor satu (harus diselesaikan),” ujarnya.
Dia mengatakan, upaya mengatasi kemacetan itu sekaligus Bisa mengurangi polusi udara. Asal Mula, salah satu Elemen munculnya polusi udara adalah kemacetan dengan penggunaan mobil pribadi yang cukup tinggi.
“Nah, kayaknya itu (masalah Mandek) yang paling sebetulnya paling Bisa direalisasikan. Lampau mengubah habbit masyarakat dari yang Normal Guna transportasi pribadi Lampau kita pindahkan ke transportasi publik. Kayaknya yang paling masuk Pikiran dan harus segera diselesaikan. Kalau itu berhasil, saya rasa sih baguslah ya,” ungkap dia.
Kemacetan di Jakarta disebut juga akan mengurangi tingkat stres Kaum. Asal Mula, Jakarta adalah sentral dari seluruh masyarakat yang tinggal di daerah penyangga. Seperti Tangerang, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Founder Komisidotco Gianluigi Christoicov setuju masalah Mandek termasuk isu krusial yang perlu segera diatasi. Dia yang mengaku Kaum Bekasi paling malas dengan Mandek.
Dia bersyukur Eksis Tol Becakayu yang dapat memangkas jarak Kepada Tamat di kantor Area Kuningan, Jakarta Selatan. Gian Tetap enggan menggunakan Transjakarta karena Tetap terjebak Mandek.
“Kita lihat Trans-Jakarta umpel-umpelannya kayak gimana. Lalu, dulu seingat kita Trans-Jakarta tuh kayak punya jalur sendiri, akan bebas dari kemacetan. Eh Rupanya enggak sesempurna itu juga,” katanya.
Belum Tengah, kata Gian, Rupanya Eksis beberapa jalur di Jalan Gatot Subroto, bus Bisa melintas dari kanan ke kiri Kepada Putar ke daerah Senayan. Akibatnya, menimbulkan kemacetan. Apalagi, di depan Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, hendak ke Senayan, jalan sempit dan bus yang melintas besar. Hal itu juga dinilai berpotensi kemacetan.
“Lalu belum Tengah yang dari Dasar jembatan motor, itu kan numpuk di sana. Nah menurut gue itu harus diurai. Nah siapa pun yang Bisa mengurai kemacetan itu akan diingat seumur hidup di Jakarta,” terangnya.
Ke depan, dia berharap Jakarta yang sentral ini Bisa Mempunyai transportasi yang memadai dan Betul waktu. Terpenting, jalurnya Kagak digunakan oleh sepeda motor dan mobil. “Karena dengan Argumen jalur utamanya Mandek. Sebenarnya kan enggak boleh ya, karena kan harusnya Trans-Jakarta bebas hambatan gitu ya,” pungkasnya. (J-2)