General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi menyampaikan Apabila perubahan itu merupakan hasil dari pertemuan internal Serempak BOD (Board of Directors). “Pasca Tragedi Kanjuruhan, Segala berbenah. Mulai dari federasi, operator Perserikatan hingga klub-klub di Indonesia. Dalam 2 tahun terakhir, PT AABBI sudah memperlihat hasil dari pembenahan tersebut,” jelasnya.
Dari segi kepanpelan, penyelenggaraan laga home Arema FC lebih rapi. Nyaris Tak Terdapat insiden yang terjadi. Mulai dari homebase di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali musim Lewat dilanjutkan ke Stadion Soepriadi, Kota Blitar musim ini.
Begitu juga ticket management system. Transisi dari tiket konvensional atau manual ke tiket online sudah berjalan. Sedangkan team management, juga berjalan sesuai rencana. Arema kini punya tim scouting pemain muda. Dari even PON hingga Perserikatan Amatir. Itu berjalan Tak hanya di sisi tim Perserikatan 1. Tapi juga di tim Arema Women. Ketika tim women klub Perserikatan 1 Wafat suri, Arema Women sukses meraih prestasi. Yakni Juara di Kajati Kalteng Cup 2024 pada November Lewat.
“Kami Mau dalam proses ini lebih tertata dengan Bagus dan profesional. Bagus secara operasional, administrasi maupun legalitas yang tujuannya tentu Buat memproteksi intellectual property kami,” Terang pria yang akrab disapa Inal tersebut.
Pegang Lisensi Absah Nama Arema
Beralih ke legalitas, beberapa hari ini nama Arema jadi perbincangan hangat di publik. Tak lain karena Asprov PSSI Jawa Timur, mengapus nama Arema di klub yang jadi anggotanya. Seperti Arema Indonesia yang bermain di Perserikatan 4, Akademi Arema Ngunut sebagai Personil Asprov PSSI Jawa Timur. Selain itu, Terdapat juga Putra Arema sebagai SSB yang terafiliasi PSSI Jatim. Dalam situs pssijatim.com, nama “Arema Indonesia” diganti dengan xxxxx Indonesia.
Perubahan tersebut, merupakan imbas dari somasi dari PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI) yang menaungi Arema FC. Alasan, PT AABBI merupakan pemegang nama Arema yang Absah dan telah terdaftar di Kementrian Hukum dan HAM. Dengan nomor pendaftaran IDM00065610, tertanggal 20 September 2019, nomor pengumuman BRM1715A, Copot 13 Maret 2017.
“Terkait somasi perihal penggunaan pencantuman nama Arema khususnya di bidang penamaan yang berhubungan dengan sepakbola, ini adalah bentuk corporate action. Khususnya di bidang Formal.” kata Adi Ismanto, Direktur Formal PT AABBI.
Perlu diketahui, PT AABBI jadi pemegang yang Absah nama Arema sejak 2017. Karena itu, Terdapat hak Buat melakukan somasi Apabila Terdapat yang menggunakan nama Arema tanpa seizin PT AABBI. Seperti yang dilakukan oleh tiga tim sepakbola di lingkup Asprov PSSI Jatim.
Ketika ini, Akademi Arema Ngunut dan SSB Putra Arema sudah memberikan respon terkait somasi tersebut. Akademi Arema Ngunut memberikan surat balasan pada 17 Desember 2024. Mereka akan mengubah nama Akademi tanpa menggunakan Arema. Sementara Putra Arema memberikan surat balasan pada 19 Desember 2024. Dalam suratnya, disampaikan bahwa SSB tersebut Tak keberatan dan akan menggantinya dengan nama lain.
Somasi Kedua
Beberapa waktu Lewat, Formal PT AABBI melayangkan somasi kedua tertanggal 24 Desember 2024 kepada xxxxx Indonesia. Karena tim yang bermain di Perserikatan 4 itu belum memberikan respon atas somasi pertama tertanggal 12 Desember 2024. Sedangkan Asprov PSSI Jatim juga mendapatkan somasi kedua. Sebagai bentuk penegasan agar Tak Terdapat Tengah anggotanya yang menggunakan nama Arema Buat berlaga di Perserikatan 4. Ini dilakukan sebagai bentuk Perlindungan atas nama Arema. Terutama di lingkungan sepakbola tanah air.
Ketika ini, PT AABBI Lagi menunggu respon atas somasi kedua yang dilayangkan kepada xxxxx Indonesia dan Asprov PSSI Jatim. Karena hal itu akan menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Formal action PT AABBI. Akankah berlanjut ke upaya hukum atau Tak, bergantung pada respon dari pihak tersebut.
“Nama Arema tentu harus diproteksi. Kami berupaya semaksimal mungkin menjaga image Arema sebagai tim profesional. Ini jadi sebuah kewajiban juga. Jangan Tamat banyak nama Arema tapi Bahkan melekatkan image yang kurang bagus,” lanjut Adi Ismanto.
Terkait hak atas nama Arema, Pandai dilakukan penesuluran di situs Pangkalan Data Kekayaan Intelektual. Dalam situs itu, tercatat PT AABBI jadi pemegang lisensi Arema hingga 2027 mendatang. Ini jadi sebuah Kekayaan Intelektual yang sangat berarti. Karena Nyaris setiap tahun, selalu Terdapat fenomena banyaknya nama Arema di lingkup sepakbola Indonesia.
“Minta doa dan dukungannya Buat para stakeholder PT AABBI dan pendukung Arema FC. Agar proses pembenahan ini berjalan Fasih dan menjadikan kami lebih Bagus kedepannya,” pungkasnya. ***