PEMERINTAH Kabupaten Cianjur mengkaji pemindahan atau relokasi rumah Anggota korban terdampak bencana pergerakan tanah di Distrik tersebut.
Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, bencana hidrometeorologi basah dan pergerakan tanah menyebabkan 625 rumah rusak, 280 rumah terancam, dan 544 rumah terendam banjir. Kepada yang rumah terendam, Ketika ini airnya sudah berangsur surut, sehingga mayoritas Anggota sudah kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing.
“Tapi ini harus Eksis penelitian dulu. Kami belum Dapat menentukan. Harus ahlinya. Kami sudah bersurat ke Badan Geologi (Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi) Kepada mengkaji Distrik mana saja yang harus direlokasi atau Tak,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya di sela kegiatan rapat koordinasi percepatan penanganan bencana di Bale Prayoga Komplek Pendopo Cianjur, Senin (9/12).
Bencana juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur jalan di 39 titik, irigasi di 5 titik, dan jembatan di 8 titik. Asep menuturkan, kegiatan rakor digelar Kepada mempercepat penanganan selama masa tanggap darurat bencana.
“Rakor ini bertujuan Kepada penanganan ke depan, terutama pendataan karena di lapangan dengan Segera berubah datanya. Kepada pendataan ini kami minta Sokongan dari Seluruh OPD, karena kalau ditangani sendiri BPBD Niscaya akan Lamban. Karena, Distrik yang terdampak cukup luas di 18 kecamatan,” pungkasnya.
Bupati Cianjur Herman Suherman menambahkan, bencana di Kabupaten Cianjur terbagi menjadi dua fase. Fase pertama kejadian bencana pergerakan tanah di Kecamatan Takokak dan Kadupandak.
Pendataan rumah terdampak di dua kecamatan itu sudah selesai didata. Selanjutnya, data itu akan diserahkan ke BNPB Kepada dikaji lebih lanjut karena berkaitan dengan rencana relokasi.
“Kepada relokasinya Tetap di Sekeliling Distrik itu. Tanahnya sudah Eksis. Nanti kita beli. Mudah-mudahan segera ditindaklanjuti agar Anggota Dapat menempati hunian tetap,” terang Herman.
Fase kedua Merukapan bencana hidrometeorologi basah yang terjadi masif di berbagai kecamatan di selatan Kabupaten Cianjur pada Rabu (4/12), pekan Lampau. Ketika ini penanganannya Pusat perhatian pada evakuasi Anggota serta pendataan yang terdampak karena setiap hari jumlahnya Lanjut bertambah.
“Termasuk penanganan akses-akses jalan yang Tetap tertutup. Saya minta diprioritaskan agar distribusi logistik bagi Anggota jangan Tiba Eksis yang terlewat. Alhamdulillah, kalau Sokongan itu dari mana-mana. Dari pusat, provinsi, dan lainnya,” pungkasnya. (BB/J-3)