Pembuatan Lagi Konvensional, Banyak Arak Bali Disebut Tak Penuhi Standar Keamanan

Pembuatan Masih Konvensional, Banyak Arak Bali Disebut Tak Penuhi Standar Keamanan
Proses pembuatan arak Bali di Karangasem.(Dok. MI)

ARAK Bali merupakan salah satu minuman tradisional yang sudah sangat melekat pada masyarakat Bali. Popularitas arak Bali bahkan juga sudah banyak diketahui oleh warga asing dan internasional. Tetapi, banyak arak Bali yang metode pembuatannya masih tradisional atau konvensional dan disebut masih belum dapat memebuhi standar keamanan pembuatan minuman beralkohol.

Hal ini diungkapkan oleh Made Setini, seorang akademisi dari Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa saat dikonfirmasi di Denpasar, Kamis (19/9).

Menurut Setini, metode penyulingan konvensional yang umumnya masih menggunakan alat sederhana dan proses yang kurang terkontrol, menghasilkan arak Bali dengan kadar metanol dan senyawa berbahaya lainnya yang melebihi batas aman yang ditetapkan. Padahal, kandungan metanol yang tinggi dapat berdampak buruk bagi kesehatan konsumen jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Cek Artikel:  Perpaduan Kaya Rasa Elegan Kolaborasi Oma Elly dan Anggur Kolesom Iuran pertanggunganum

Baca juga : Glenfiddich Rilis Whisky Grand Yozakura dengan Proses yang Langka

“Hasil pemantauan kami menunjukkan bahwa banyak arak Bali yang beredar di pasaran belum memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh penggunaan metode penyulingan yang masih tradisional dan kurang memperhatikan aspek keamanan pangan,” ungkap Setini.

Selain berdampak pada kesehatan konsumen, rendahnya kualitas arak Bali juga berdampak pada pendapatan para pengusaha arak. Harga jual yang rendah dan citra produk yang kurang baik membuat arak Bali sulit bersaing dengan produk minuman beralkohol lainnya.

“Kualitas arak Bali yang tidak memenuhi standar tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga berdampak negatif pada perekonomian lokal. Harga jual yang rendah akibat kualitas yang buruk mengurangi pendapatan para pengusaha arak dan menghambat pertumbuhan industri minuman tradisional ini,” jelasnya.

Cek Artikel:  Tempayan Indonesian Bistro Meramaikan Wisata Matangan di Bandung

Setini menyampaikan pemerintah daerah perlu mengambil langkah konkret untuk meningkatkan kualitas arak Bali. Selain mengadakan pelatihan, pemerintah juga perlu menyediakan bantuan berupa peralatan penyulingan modern yang memenuhi standar. Dengan demikian, para pembuat arak dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan bersaing di pasaran. (Z-9)

Mungkin Anda Menyukai