Pemberhentian Dekan Fakultas Topengteran, Unair Bilangant Bicara

Liputanindo.id SURABAYA –  Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memberikan penjelasan terkait alasan pemberhentian Dekan Fakultas Topengteran Unair  Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG.(K) dari jabatannya.

Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair Martha Kurnia Kusumawardani dalam keterangan tertulis di Surabaya, Kamis (4/7/2024) membenarkan beredarnya pemberitaan tentang pemberhentian Dekan FK Unair di beberapa media sosial. 

“Dalih atau pertimbangan pimpinan Universitas Airlangga terkait pemberhentian ini adalah merupakan kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair,” katanya. 

Martha mengatakan Unair mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG.(K) atas pengabdiannya selama menjadi dekan.

“Kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. dr. Budi Santoso Sp.OG.(K) atas semua pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut,” katanya. 

Cek Artikel:  Jelang Berakhir Masa Jabatan Ketua MA, Beredar Nyaris Seluruh Nama Hakim Akbar di Website Korupedia

Martha berharap Unair khususnya FK Unair terus menjadi fakultas kedokteran yang mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia.

Berita tersebut berawal dari pernyataan Prof. Budi Santoso yang beredar di WhatsApp Group (WAG) Dosen FK Unair pada Rabu (3/7/2024). 

Dalam pernyataannya, Budi Santoso berpamitan kepada sekitar 300an member di grup tersebut, usai menerima keputusan Rektorat Unair yang memberhentikan dirinya dari jabatan Dekan FK Unair.

“Per hari ini saya diberhentikan sebagai Dekan FK Unair. Saya menerima dengan lapang dada dan ikhlas. Harap maaf selama saya memimpin FK Unair ada salah dan khilaf, mari terus kita perjuangkan FK Unair tercinta untuk terus maju dan berkembang,” demikian petikan pernyataan Budi Santoso dalam WAG tersebut.

Cek Artikel:  Pilkada Jakarta 2024 PDIP Kaji Dukungan Anies Baswedan

Begitu dikonfirmasi, Budi Santoso membenarkan pernyataannya itu sebagai bentuk kewajiban dirinya untuk berpamitan dengan para dosen maupun senior.

“Pas, itu pesan dari saya di grup dosen FK Uniar. Pas saya diberhentikan per hari ini,” katanya.

Begitu ditanya apakah hal itu berkaitan dengan statement dirinya menolak program dokter asing di Indonesia, Budi Santoso membenarkan hal itu.

“Iya. Proses saya untuk dipanggil berkaitan dengan itu,” ujarnya. 

Ia beranggapan, terjadi perbedaan pendapat antara pimpinan Unair dengan dirinya terkait program Kemenkes untuk mendatangkan dokter asing.

“Karena rektor pimpinan saya dan saya ada perbedaan pendapat, dan saya dinyatakan berbeda ya keputusan beliau ya diterima. Tapi, kalau saya menyuarakan hati nurani, saya pikir kalau semua dokter ditanya, apa rela ada dokter asing? Saya yakin jawabannya tidak,” katanya dikutip Antara.

Menurut Budi Santoso, dirinya dipanggil oleh Rektorat Unair pada Senin (1/7) untuk mengklarifikasi pernyataan Budi menolak program dokter asing di Indonesia. Sedangkan, keputusan pemberhentian ia terima hari ini.

Cek Artikel:  RS Medistra Tegaskan Hargai Perbedaan Keyakinan di Lingkungan Kerja

Budi Santoso dalam pernyataan pribadinya kepada wartawan, di Jawa Timur, Kamis (27/6), mengatakan tidak setuju dengan program dokter asing di Indonesia.

“Secara pribadi dan institusi, kami dari fakultas kedokteran tidak setuju,” katanya.

Prof. Budi yakin 92 Fakultas Topengteran di Indonesia mampu meluluskan dokter-dokter yang berkualitas. Bahkan, kualitasnya tidak kalah dengan dokter-dokter asing. (HAP)

Mungkin Anda Menyukai