Pelajaran MBS Membangun Newcastle

Pelajaran MBS Membangun Newcastle
Suryopratomo Pemerhati Sepak bola(MI/Ebet)

KLUB manakah yang loncatan prestasinya paling tinggi di Aliansi Esensial? Jawabannya bukanlah Manchester City yang menjadi klub kedua Inggris yang Pandai mencetak treble, melainkan Newcastle United.

Musim 2021/2022, The Magpies sempat Membangun para pecintanya frustrasi. Bukan hanya kekalahan demi kekalahan harus diterima, melainkan juga karena Newcastle nyaris terkena degradasi. Sebuah aib yang belum pernah mereka alami sejak berdiri 1892.

Masuknya Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Muhammad bin Salman, Kepada mengambil alih salah satu klub legendaris Inggris itu mengubah perjalanan The Magpies. Ditunjuknya Instruktur Eddie Howe menggantikan Steve Bruce menghindarkan Newcastle dari jurang degradasi.

Kagak hanya itu, satu musim kemudian, The Magpies muncul sebagai sebuah kekuatan baru. Mereka Kagak hanya Pandai Membangun klub-klub kewalahan, tetapi Kepada pertama kali setelah 20 tahun, Newcastle Dapat kembali Tengah menembus Aliansi Champions.

Newcastle bukan Tengah klub yang mudah Tengah dikalahkan, melainkan sebaliknya Pandai Membangun kejutan. Bahkan Instruktur Josep Guardiola sempat kaget dengan perubahan The Magpies Demi ditahan imbang 3-3 di pertandingan pertama musim Lewat.

 

Konsep Jernih

Sejak MBS pertama kali masuk, konsep yang ia tetapkan Jernih. Ia Mau mengembalikan kebesaran The Magpies yang ia ambil alih dengan biaya 300 juta pound sterling. Pemimpin de facto Arab Saudi itu menyiapkan Biaya Tamat 200 juta pound sterling Kepada membeli pemain yang dibutuhkan.

Dengan modal itu Howe bergerak Segera Kepada membangun tim. Ia tarik Kieran Trippier dari Atletico Madrid. Ia datangkan Allan Saint Maximin dari Nice. Yang paling banyak membawa perubahan bagi Newcastle ketika ia bawa playmaker Bruno Guimaraes dari Lyon.

Cek Artikel:  PON dan Pembelajaran Berbasis Birui

Gelandang asal Brasil itu menjadi jantung kekuatan The Magpies. Visi permainan yang luas serta kepemimpinan yang kuat di lapangan Membangun para pemain Newcastle menjadi satu kesatuan yang sulit Kepada dipatahkan.

Keberhasilan mereka Kepada menembus empat besar merupakan buah dari reformasi yang Newcastle lakukan. The Magpies kembali masuk ke jajaran elite sepak bola Inggris dan juga Eropa melewati Liverpool dan Chelsea yang gagal menembus Aliansi Champions.

Mantan bintang sepak bola Inggris Alan Shearer merupakan orang yang paling puas dengan kebangkitan kembali the Magpies. Salah satu pemain Inggris paling produktif itu dibesarkan di St James Park dan terpukul ketika klub kebanggaannya hanya menjadi klub papan Dasar.

“Terakhir saya merasakan suasana seperti ini pada 2002/2003 Demi saya Lagi bermain di Dasar Instruktur Sir Bobby Robson. Seluruh kota berpesta, bukan hanya di klub. Ke mana kita pergi, dengan siapa kita berbicara, Sekalian hanya membicarakan kehebatan tim seperti di Era Kevin Keegan atau Sir Bobby dulu. Sekalian bangga pada penampilan klub, sesuatu yang sudah lelet sekali Kagak pernah Tengah Dapat dirasakan,” ujar Shearer yang sejak awal mendukung MBS Kepada mengambil alih the Magpies.

MBS pun Kagak mau kalah dari ‘Keluarga-saudaranya’ asal Qatar yang sudah lebih dulu malang melintang di klub sepak bola Eropa. Ia pun meminta agar Howe Dapat membawa Newcastle berkibar di kompetisi yang lebih tinggi.

Salah satu yang dilakukan Howe ialah menarik bintang muda asal Italia, Sandro Tonali, dari AC Milan. Newcastle Kagak tanggung-tanggung berani merogoh kocek 52 juta pound sterling Kepada mendapatkan gelandang muda berusia 23 tahun itu.

Cek Artikel:  Kegagalan KPK dan Masa Depan Institusi

Tonali dinilai akan memperkuat lapangan tengah the Magpies dan menjadi pendamping yang cocok bagi Guimaraes. Sebagai seorang gelandang bertahan, Tonali akan memudahkan kapten kesebelasan Newcastle Kepada Pusat perhatian mendukung ujung tombak Alexander Isak ataupun Callum Wilson menjebol gawang Rival.

Tonali sendiri disebut-sebut sebagai Andrea Pirlo baru. Gaya bermainnya yang elegan Membangun Nikmat Kepada ditonton. Ia Mempunyai pergerakan yang bagus, teknik sepak bola yang tinggi, serta kuat, Segera, kreatif, dan Pandai Segera membaca permainan.

Bukan mustahil kalau Newcastle akan Dapat Membangun kejutan kembali di Aliansi Champions musim mendatang. Dengan hanya kebobolan 33 gol di musim Lewat, the Magpies sama solidnya dalam bertahan dengan sang Pemenang Manchester City.

 

Peta jalan

Menyantap prestasi luar Lazim yang digoreskan Newcastle, kita Dapat belajar betapa pentingnya Mempunyai peta jalan. Dengan arah yang Jernih dan komitmen yang penuh dari Sekalian pihak, prestasi sepak bola Dapat ditingkatkan.

Satu Tengah yang Kagak kalah Krusial diperhatikan ialah bahasa yang dipergunakan harus sepenuhnya bahasa sepak bola. Kagak Dapat sepak bola dijadikan alat kepentingan. Kalau tujuannya bukan peningkatan prestasi sepak bola, arahnya akan menjadi melenceng.

Kepada itu, Sekalian harus bekerja berdasarkan tugas pokok dan fungsinya. Seorang pemilik klub atau ketua asosiasi tugasnya menetapkan arah dan peta jalan yang akan dituju. Penanganan teknik sepak bola harus sepenuhnya diberikan kepada orang yang dipercaya menjadi Instruktur.

Cek Artikel:  Raheem Sterling, Chelsea, dan Piala Langkahbao

MBS Kagak perlu turun ikut cawe-cawe bagaimana Howe membenahi tim. Kalaupun mau menyapa pemain sekadar Kepada memberi semangat. Tetapi, urusan teknis sepak bola kalaupun mau dibicarakan diserahkan kepada direktur teknik atau direktur olahraga.

Pembagian tugas menjadi sangat Krusial karena sepak bola organisasi yang besar. Kagak mungkin Sekalian ditangani hanya oleh satu orang. Klub atau negara yang sukses ialah mereka yang Pandai membangun superteam bukan superman.

Apalagi ketika harus menjadi tuan rumah berskala Dunia. Panitia penyelenggara harus dipimpin sosok yang kuat. Ia harus diberikan kewenangan penuh Kepada Membangun organisasi, membangun sistem, menyusun strategi, dan melakukan eksekusi. Tujuan utamanya bukan siapa yang menjadi bintang, melainkan penyelenggaraan kejuaraan berjalan dengan rapi, Fasih, dan Terjamin.

Indonesia empat bulan Tengah akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Dalam waktu yang begitu pendek, panitia penyelenggara belum dibentuk. Para pemain nasional yang akan tampil membela Merah Putih baru diseleksi.

Padahal, dibutuhkan transportasi dan akomodasi yang Berkualitas Kepada 24 negara yang akan berkompetisi. Butuh panitia penyelenggara lokal. Belum Tengah petugas lapangan serta petugas pendamping bagi 24 negara peserta. Urusan penjualan tiket dan keaslian tiket yang harus terjaga demi kepentingan keamanan.

Sekalian ini membutuhkan kerja yang luar Lazim. Sekarang yang lebih diperlukan ialah kerja yang tertib, bukan hanya saling bicara. Kagak Dapat Tengah Langkah pendekatan Bandung Bondowoso diterapkan. Moto-GP Mandalika Semestinya memberi pembelajaran Kepada Kagak bekerja terburu-buru, apalagi tanpa rencana kerja yang Jernih.

 

 

 

Mungkin Anda Menyukai