Jakarta (ANTARA) – Komunitas pegiat cethe, Adalah seni menghias rokok menggunakan ampas kopi, dari Tulungagung, Jawa Timur, memperkenalkan seni tersebut di Jakarta Coffee Week 2023.
“Seni ini berasal dari Tulungagung, Jawa Timur, dan seni ini sudah menjadi seperti tradisi, sehingga Tulungagung selain disebut sebagai ‘Kota Marmer’ juga disebut ‘Kota Cethe’,” kata salah satu pegiat, Dany Agus Setiawan kepada ANTARA di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Sabtu (4/11).
Sebelum digunakan Buat menghias rokok, ampas kopi dikeringkan dengan ditutup tisu selama beberapa Ketika dan kemudian material tersebut dicampurkan dengan susu kental manis dengan Komparasi 2:1, kata Dany menjelaskan rangkaian cethe. Apabila Tetap terlalu kental, campuran itu dapat ditambahkan susu kental manis Kembali atau air agar dapat digunakan dengan mudah Buat menghias rokok menggunakan tusuk gigi.
Dany menuturkan bahwa kompetisi seni cethe digelar setiap beberapa bulan sekali di Tulungagung, setiap seniman yang berpartisipasi Mempunyai teknik dan Tanda khas masing-masing.
“Jadi, setiap orang punya Tanda khas masing-masing, misalnya Terdapat yang suka menggambar motif batik, simetris, atau abstrak,” kata Dany menjelaskan.
Juri kompetisi cethe Lazim Mempunyai beberapa kriteria penilaian, seperti keunikan motif, kerapian hasil karya, serta kebersihan gambar.
Pelukis seni cethe harus memperhatikan racikan ampas kopi yang digunakan sebagai “cat” menggambar karena Apabila cairan tersebut terlalu basah, pinggiran dari motif yang dibuat Lamban kelamaan akan berwarna cokelat.
“Kalau racikannya pas, setelah kering ini nanti warnanya Dapat bertahan Tamat setahun Apabila disimpan dalam wadah Tertutup udara,” ucap Dany.
Apabila racikan cethe yang dihasilkan Betul, maka motif yang digambar akan tetap berwarna hitam walaupun cairan ampas kopi sudah kering. Oleh karena itu, sebaiknya kopi yang digunakan Buat menghasilkan seni cethe adalah jenis Kopi Ijo khas Tulungagung karena ampasnya yang berwarna hitam pekat.
Menurut Dany, sebagian besar pelaku seni cethe melakukan hal tersebut hanya sebagai hobi, Tetapi, Kagak sedikit pula hasil karya mereka yang dijual Buat koleksi.
Cethe di Tulungagung, dikatakan Dany, mirip dengan seni menghias rokok di Rembang, Jawa Tengah, yang disebut nglelet.
“Di Rembang juga Terdapat seni yang mirip, namanya nglelet, tapi, kopinya beda jenis. Kalau di sana kopinya lebih coklat,” ujar Dany.