Liputanindo.id MAKASSAR – Harga beras di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menembus angka Rp17 ribu per/kg. Harga ini terparah selama 25 tahun terakhir.
Haji Ungging (53), salah seorang pedagang beras di pasar Toddopuli, Kecamatan Panakkukang, Makassar pun merasakan hal itu.
“Saya menjual beras dari tahun 1997 barusan separah ini naiknya. Kebiasaanlnya naiknya itu Rp200 sampai Rp500,” jelasnya.
Lonjakan harga beras ini, menurut Haji Ungging, terjadi sejak awal tahun 2024. Awalnya naik Rp200 rupiah, dan itu naik setiap masuk stoknya.
“Mulai dari tahun baru (2024) naik harga beras. Jadi sekali datang stoknya, itu naiknya Rp200. Tamat sekarang kalau dihitung-hitung total kenaikan Rp2.000,” ujarnya.
Kata Ungging, kenaikan harga beras ini berlaku untuk semua jenis, dari beras yang biasa Rp9.000 sampai beras premium atau super Rp15.000 perkilogramnya.
“Seluruh ini (beras) kenaikannya rata-rata di harga Rp2.000 per kilo, kalau perliternya Rp14.000 paling tinggi, sebelumnya itu Rp12.000. Saya ambil dari Wajo sama Sidrap,” jelasnya.
Unggeng menambahkan, harga beras naik karena stok berkurang, hal itu juga karena gagal panen. Saya beli juga terus menurun.
“Saya kurang tahu (penyebab utama), tapi ini katanya gagal panen, barang kurang. (Daya beli) juga mulai kurang ini,” tandasnya. (KEK)