Pecahan Benua yang Hilang Ditemukan Kembali di Indonesia

Pecahan Benua yang Hilang Ditemukan Kembali di Indonesia
Tim peneliti menemukan fragmen daratan purba di Indonesia dan Myanmar, serta jejak samudra kecil yang terbentuk Begitu benua tersebut terbelah.(Kampee Patisena)

Rahasia tentang benua yang hilang, yang konon lenyap 155 juta tahun Lampau, tampaknya akhirnya menemukan titik terang. Para ilmuwan berhasil menggali bukti daratan tersebut dan menelusuri jejaknya.

Benua yang hilang ini, yang dikenal sebagai Argoland, Rupanya terpisah dari bagian barat Australia. Benua ini mengalami kehancuran akibat gaya tektonik yang merenggangkan daratan dan memisahkannya dari kawasan benua lainnya, sebelum kemudian menyebar ke seluruh Asia Tenggara, seperti diungkap dalam sebuah penelitian terbaru.

Para peneliti menyadari sebuah daratan terpisah dari Australia Sekeliling 155 juta tahun yang Lampau, berdasarkan petunjuk yang tersimpan dalam geologi cekungan laut dalam yang dikenal sebagai Dataran Abyssal Argo di lepas pantai barat laut Australia.

Cek Artikel:  Samsung Kenalkan 3 Panel OLED Baru, Pandai Ubah Ukuran Layar dengan Sekali Geser

Argoland terpecah menjadi beberapa potongan. Begitu ini, para ilmuwan Lagi bertanya-tanya ke mana saja pecahan benua itu berakhir.

“Kami Paham daratan ini Niscaya berada di suatu tempat di utara Australia, jadi kami menduga akan menemukannya di Asia Tenggara,” ungkap Eldert Advokaat, penulis Primer studi dan peneliti di Departemen Ilmu Bumi Universitas Utrecht, Belanda, kepada Live Science.

Dalam studi baru yang dipublikasikan secara daring pada 19 Oktober di jurnal Gondwana Research, Advokaat dan timnya merekonstruksi perjalanan benua yang terpisah tersebut. Para peneliti menemukan fragmen tanah purba yang tersebar di Sekeliling Indonesia dan Myanmar, Tetapi Begitu mencoba menyatukan pecahan-pecahan ini Buat membentuk Argoland, “Bukan Terdapat yang cocok,” katanya.

Cek Artikel:  9 Pilihan Smartwatch Terbaik, Dijamin Membangun Tampilanmu Semakin Stylish

Tim peneliti kemudian bekerja mundur, mengumpulkan bukti dari Asia Tenggara Buat menelusuri perjalanan Argoland ke utara. Di antara serpihan tanah purba yang ditemukan, mereka juga menemukan sisa-sisa sebuah samudra kecil yang berasal dari Sekeliling 200 juta tahun yang Lampau. 

Samudra tersebut kemungkinan terbentuk Begitu gaya tektonik meregang dan memecah Argoland sebelum daratan seluas 5.000 kilometer itu Cocok-Cocok terputus, seperti yang dijelaskan oleh Advokaat.

“Proses ini berlangsung selama 50 hingga 60 juta tahun, dan Sekeliling 155 juta tahun yang Lampau, seluruh rangkaian benua dan samudra di antaranya mulai bergerak ke Asia Tenggara,” tambahnya. “Kita Bukan kehilangan satu benua; benua itu hanyalah kumpulan daratan yang sangat luas dan terfragmentasi. “

Cek Artikel:  Metode Blokir Nomor WhatsApp yang Sudah dan Belum Tersimpan di Kontak

Sesuai dengan Intervensi ini, Advokaat dan rekannya menyerupakan Argoland sebagai “Argopelago”. Rekonstruksi sejarah benua tersebut dapat memberikan wawasan tentang iklim masa Lampau Distrik ini, yang mulai mendingin Begitu lautan terbentuk di antara pecahan-pecahan Argoland, ujar Advokaat.

Ketika pecahan-pecahan Argoland berinteraksi dengan daratan di Asia Tenggara, mereka turut membentuk keanekaragaman Hidup yang kaya yang kita saksikan Begitu ini. Intervensi ini mungkin Pandai membantu menjelaskan distribusi spesies yang Bukan merata di sepanjang penghalang tak kasat mata yang membentang di Indonesia, pungkasnya. (Live Science/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai