Liputanindo.id – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Jawa Timur memberi sinyal bakal membocorkan siapa kadernya yang bakal menjadi penantang Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak di Pilihan Gubernur (Pilgub) Jatim pada November 2024 mendatang.
Sekretaris DPW PDIP Jatim, Sri Untari Bisowarno menyebut pihaknya bakal memberitahu pasangan Bakal Calon Gubernur (Bacagub) dan Bakal Calon Wakil Gubernur (Cawagub) yang akan diusung partainya pada akhir Juli 2024 nanti.
“Tunggu akhir Juli ya,” kata Untari, usai acara Golongan Kerja Beritawan Grahadi (Pokja Grahadi) menggelar Bincang Politik Pilgub Jatim 2024 Mencari Penantang Khofifah – Emil’ di Hotel Kampi Surabaya pada Rabu (10/7/2024).
Untari menjelaskan bahwa pihaknya masih fokus mengurus Pilkada Jatim Kabupaten/Kota. Ia menilai dinamika Pilkada di Kabupaten Kota butuh kajian dan sangat hati-hati sertai teliti.
“Kita mendengarkan suara masyarakat, mendengarkan suara internal partai, suara akademisi. Segalanya kita dengerin, jadi ini proses yang cukup berat di partai karena bareng di 38 kabupaten/kota,” ujarnya.
“Kalau dulu kan ada satu, dua, tiga, kemudian separuh saja 18. Sekarang saja lgsung 38 (pemilihan), 39 dengan gubernur. Sehingga fokus kami menyelsaikan kabupaten/kota,” lanjutnya.
Ia juga memberi sinyal bahwa partainya menyiapkan penantang bagi petahana. Ia menegaskan kalau PDIP tidak kurang kader untuk bisa maju di Pilgub Jatim 2024. Untari menyebut nama menteri dari PDIP. Seperti halnya Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
“Di PDIP itu tidak kurang figur. Saya ada banyak pertanyaan kok gak Bu Risma? Memang dari 2018 surveinya tinggi. Tapi waktu itu beliau masih ingin meneruskan di Wali Kota Surabaya,” ujarnya.
Nah, saat ini nama Risma kembali muncul jelang Pilgub Jatim 2024. Bahkan, Wali Kota Surabaya periode 2010 – 2020 tersebut dikaitkan dengan mantan Ketua PWNU Jatim, KH Marzuqi Mustamar.
Selain nama – nama menteri dari PDIP yang memiliki potensi untuk maju Pilgub Jatim 2024, Untari juga menyebut nama anggota DPR RI seperti Krisdayanti dan Ahmad Basarah. “Di DPR kita PDIP ada Mbak Krisdayanti, atau juga ada Pak Basarah,” katanya.
Terlepas dari itu semua, Untari menyampaikan kalau PDIP Jatim menunggu arahan langsung dari DPP PDIP yang merujuk pada hak prerogatif yang akan diambil oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Karena, Jatim merupakan provinsi yang strategis bagi PDIP.
“Kongres PDIP ada tertuang AD/ART ketum memiliki hak preogatif. Jawa Timur ini provinsi strategis. Dalam sisi ekonomi, pemegang 14 persen ekonomi, kedua setelah DKI. Penduduknya kedua setelah Jawa Barat. Pemilihnya 31 juta orang. Hal strategis ini perlu kajian, telaah, sounding, mendengarkan suara masyarakat, kalau harus diputuskan, kita tidak ingin salah pilih,” terangnya.