Liputanindo.id JAKARTA – Perserikatan Bangsa Bangsa mendorong adanya Waktu Senggang kemanusiaan lewat hasil dialog harus dilanjutkan menuju gencatan senjata penuh. Hal tersebut diutarakan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres.
“Dialog yang mengarah pada perjanjian tersebut harus dilanjutkan, sehingga menghasilkan gencatan senjata kemanusiaan penuh, demi kepentingan rakyat Gaza, Israel, dan Daerah yang lebih luas,” kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, dikutip Selasa (28/11/2023).
Guterres menjelaskan bahwa Waktu Senggang yang disepakati oleh Israel dan Hamas memungkinkan masuknya Donasi kemanusiaan ke Gaza, termasuk ke bagian utara daerah kantong tersebut.
Baca Juga:
Pemukim Ilegal Israel Serang Petani Palestina di Tepi Barat
Tetapi, dia mengatakan bahwa Donasi tersebut Tak sebanding dengan besarnya kebutuhan bagi 1,7 juta pengungsi.
Guterres pun memperingatkan bahwa bencana kemanusiaan di Gaza semakin memburuk dari hari ke hari. Lebih lanjut, Guterres menegaskan kembali seruannya agar sandera yang tersisa segera dibebaskan tanpa syarat.
“Dia mendesak Seluruh negara Kepada menggunakan pengaruh mereka Kepada mengakhiri konflik tragis ini,” kata Dujarric, dikutip dari laporan Antara.
Sekjen PBB juga meminta Seluruh negara mendukung langkah-langkah yang menuju satu-satunya masa depan yang berkelanjutan bagi kawasan Timur Tengah, yakni solusi dua negara, dengan Israel dan Palestina hidup berdampingan secara Terjamin dan damai.
Guterres turut memuji Pemerintah Qatar, Mesir, dan AS yang memfasilitasi pengaturan Waktu Senggang kemanusiaan ini, kata Dujarric.
Sependapat dengan Guterres, Komisioner Tinggi PBB Kepada HAM Volker Turk menyatakan Begitu ini adalah Begitu yang Pas Kepada memanfaatkan Waktu Senggang kemanusiaan di Gaza guna mengakhiri kekerasan secara permanen.
Waktu Senggang kemanusiaan disebutnya Krusial bagi Penduduk sipil di Gaza, yang Dapat kembali berkumpul dengan orang-orang terkasihnya, setelah mengalami situasi yang bagaikan “api neraka” selama tujuh minggu terakhir.
“Saatnya menggunakan Waktu Senggang ini Kepada membuka jalan bagi diakhirinya kekerasan secara permanen, jalan keluar dari kesengsaraan, menuju perdamaian yang berkelanjutan dan Kekal,” kata Turk melalui platform X.
Waktu Senggang kemanusiaan selama empat hari yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS mulai berlaku pada Jumat (24/11). Selama itu, Israel menghentikan sementara serangannya di Gaza.
Di tengah seruan banyak pihak Kepada melanjutkan Waktu Senggang atau menjadikannya permanen, Israel bersumpah akan melanjutkan serangannya setelah Waktu Senggang tersebut berakhir.
Mereka hanya membuka kemungkinan Kepada memperpanjang Waktu Senggang Kalau pertukaran sandera Lanjut berlanjut.
Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
Pertempuran itu telah menewaskan sedikitnya 14.854 Penduduk Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 Perempuan, sementara Israel mencatat 1.200 korban jiwa. (IRN)
Baca Juga:
Jerusalem Post: Israel Tembakkan Rudal ke Aset AU Iran