PBB Soroti Perang Lebanon, Sebut Pandai Bernasib Sama dengan Gaza

Liputanindo.id – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan Lebanon Demi segera mengakhiri perang dengan Israel. Seruan ini agar Lebanon Bukan bernasib sama dengan Gaza.

Direktur negara Lebanon Demi Program Pangan Dunia PBB, Matthew Hollingworth, bercerita bahwa ia menghabiskan paruh pertama tahun ini Demi mengoordinasikan operasi WFP di Gaza. Tetapi dia akhirnya mengambil alih kantornya di Lebanon akibat serangan Israel.

“Dalam pikiran saya sejak saya bangun hingga tidur, kita Pandai saja mengalami siklus kehancuran yang sama. Kita Semestinya Bukan membiarkan itu terjadi,” katanya, dikutip Anadolu, Rabu (9/10/2024).

Lampau, kata Hillingworth, kondisi di Lebanon sejauh ini mirip dengan di Gaza dengan banyak orang yang melarikan diri karena Menyaksikan apa yang dialami Anggota Palestina.

Cek Artikel:  Parlemen Rusia Pengesahan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif dengan Korut

Di sisi lain, juru bicara badan PBB Demi anak-anak UNICEF, James Elder, memperingatkan bahwa kondisi di Lebanon Pandai sama seperti di Jalur Gaza. Hal ini karena banyak kesamaan yang terlihat, Berkualitas dari pengungsi di lapangan hingga Pengaruh terhadap anak-anak.

“Kami Menyaksikan pola yang sama seperti yang kami lihat di Gaza. Kehancuran ini Bukan dapat dipercaya bagi Sekalian orang di Lebanon seperti halnya di Gaza. Kami Bukan dapat membiarkan ini terjadi Kembali,” kata Jeremy.

Sejak serangan Israel ke Lebanon terjadi, lebih dari 1.100 orang tewas dan lebih dari satu juta orang mengungsi dalam kurung waktu dua minggu.

Tim kemanusiaan berupaya mengatasi kebutuhan yang meningkat, tetapi Hollingworth bersikeras bahwa yang dibutuhkan adalah de-eskalasi.

Cek Artikel:  Kesepakatan TikTok di AS Dekat Terwujud, CEO General Atlantic Ungkapkan Asa Tanpa Divestasi

“WFP Ketika ini Pandai menjangkau Sekeliling 150.000 orang per hari, mereka perlu menjangkau, pada titik ini, Dekat satu juta orang per hari,” katanya.

Pada Ketika yang sama, ia menyoroti bahwa 1.900 hektar lahan pertanian telah terbakar di Lebanon selatan selama setahun terakhir, terutama dalam beberapa minggu terakhir, sementara 12.000 hektar lahan pertanian produktif telah ditinggalkan.

WFP sejauh ini menghadapi kesenjangan pendanaan sebesar 115 juta dolar AS (Rp1,7 triliun) Demi menutupi kebutuhan yang sangat besar selama tiga bulan ke depan.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah mencatat 16 serangan terhadap layanan kesehatan di Lebanon sejak pertengahan September, yang mengakibatkan 65 pekerja layanan kesehatan meninggal dan 40 orang terluka.

Cek Artikel:  Israel Siaga di Perbatasan dengan Lebanon, Menhan Gallant: IDF Bersiap Bertahan atau Serang

“Lima rumah sakit di negara itu Ketika ini Bukan berfungsi dan empat hanya berfungsi sebagian,” ujar wakil manajer insiden WHO di negara itu, Ian Clarke.

Lebih lanjut, Clarke mengatakan Dekat 100 fasilitas perawatan kesehatan Penting juga terpaksa ditutup dan akses perawat terbatas dengan risiko wabah penyakit yang jauh lebih tinggi.

Mungkin Anda Menyukai