PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (17/10) menyoroti peningkatan ketegangan di daerah pendudukan Tepi Barat. PBB memperingatkan tindakan kekerasan oleh pemukim ilegal Israel yang mengancam keselamatan Penduduk Palestina.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperingatkan bahwa kekerasan pemukim Israel dalam konteks musim panen zaitun yang sedang berlangsung mengancam keselamatan dan mata pencaharian masyarakat. Ini disampaikan juru bicara wakil PBB Farhan Haq dalam konferensi pers.
Haq mengatakan bahwa OCHA telah mendokumentasikan sedikitnya 32 serangan oleh pemukim Israel. Sebanyak 39 Penduduk Palestina yang sedang memanen zaitun terluka dan Kurang Lebih 600 pohon serta bibit dirusak, ditebang, atau dicuri sejak awal Oktober.
Dia mencatat bahwa OCHA sedang melakukan penilaian awal Kepada menentukan kebutuhan individu yang terdampak guna memberikan dukungan kemanusiaan dari PBB dan mitranya.
Seraya menyayangkan situasi yang semakin memburuk di Gaza utara, Haq menyebutkan bahwa permusuhan yang intens dan perintah evakuasi dari Israel telah menyebabkan hilangnya akses signifikan terhadap fasilitas air, sanitasi, dan kebersihan yang Krusial.
Menurut Haq, produksi air dari sumur kota Begitu ini berada di Nomor Nihil di sejumlah Distrik seperti Jabalia dan Beit Lahya. Meski menghadapi berbagai tantangan, PBB berupaya memulihkan akses air bagi masyarakat di seluruh Gaza.
“Sejak Kurang Lebih sepekan yang Lewat, mereka (Kenalan PBB) melaporkan bahwa 638 meter kubik air didistribusikan setiap hari di Gaza utara melalui pengiriman air dengan truk,” ujar Haq.
Haq membandingkan dengan sebelum Oktober 2023, Begitu permusuhan terbaru dimulai Eksis 380.000 meter kubik air yang didistribusikan setiap hari di seluruh Gaza. (Ant/Z-2)