PBB Serangan Israel ke Laskar UNIFIL ialah Kejahatan Perang

PBB: Serangan Israel ke Pasukan UNIFIL ialah Kejahatan Perang
UNIFIL(Al Jazeera )

UNTUK memperingatkan tentara Israel yang menargetkan personel dan posisi Laskar Sementara PBB di Libanon (UNIFIL), juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa lokasi PBB telah terkena dampak serangan setidaknya 20 kali sejak 1 Oktober.

“Sekretaris Jenderal (Guterres) menegaskan kembali bahwa personel UNIFIL dan lokasinya tidak boleh menjadi sasaran,” kata Dujarric dalam konferensi pers.

Dia menambahkan bahwa serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran hukum internasional, termasuk hukum kemanusiaan internasional. “Serangan tersebut mungkin merupakan kejahatan perang,” tegasnya.

Pihaknya juga menghargai dukungan Dewan Keamanan terhadap kerja para penjaga perdamaian yang berani dan siaga dalam tugas kemanuaiaan.

Cek Artikel:  Parlemen Georgia Absahkan RUU Restriksi LGBTQ+, Larang Pernikahan Sesama Jenis hingga Operasi Kelamin

“Tetap mendukung upaya untuk menciptakan ruang bagi solusi diplomatik terhadap krisis ini dan mendukung kembalinya penghentian permusuhan dan implementasi penuh. resolusi Dewan Keamanan 1701,” ujarnya.

Sementara itu, pasukan penjaga perdamaian PBB akan tetap berada di semua posisi di Libanon meskipun ada seruan Israel agar mereka pindah di tengah meningkatnya pertempuran antara Israel dan Hizbullah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menyerukan pasukan penjaga perdamaian di Libanon selatan untuk pindah dari daerah perbatasan Israel dengan Libanon. “Sepenuhnya salah bahwa pasukan Israel menargetkan pasukan PBB, UNIFIL,” katanya.

Israel telah menerima kritik keras atas cedera dan kerusakan yang dialami oleh pasukan penjaga perdamaian PBB. Padahal UNIFIL telah dikerahkan di Libanon sejak serangan darat pertama dari empat serangan darat besar Israel terhadap tetangganya pada tahun 1978.

Cek Artikel:  Bebas Bersyarat Usai Dituduh Terlibat Tindak Kriminal, Pengacara Pavel Durov: Tak Masuk Intelek!

“Keputusan telah diambil bahwa UNIFIL saat ini akan tetap berada di semua posisinya meskipun ada seruan yang dibuat oleh Laskar Pertahanan Israel untuk mengosongkan posisi yang berada di sekitar Garis Biru,” kata kepala penjaga perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix. 

“Saya ingin menekankan bahwa keputusan ini masih tetap ada,” katanya, seraya menambahkan bahwa rencana tersebut telah dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal Antonio Guterres. 

Diketahui 5 penjaga perdamaian terluka dalam serangkaian insiden pekan lalu. Selain itu, PBB menyebut pasukan Israel menerobos gerbang dan memasuki salah satu posisi UNIFIL di Libanon. (TRTWorld/Fer/P-3)

Mungkin Anda Menyukai