Liputanindo.id – PBB menyebut laporan kuburan massal di Gaza sebagai sesuatu yang sangat meresahkan dan menyerukan penyelidikan yang kredibel terhadap beberapa Letak kuburan itu berada.
“Argumen lainnya adalah, Kalau kita memerlukannya, agar Seluruh tempat ini diselidiki sepenuhnya, dengan Langkah yang kredibel dan independen,” kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers, Senin (22/4/2024), ketika ditanya tentang penemuan sedikitnya 283 jasad dari kuburan massal di Rumah Sakit Nasser di kota selatan, Khan Younis.
Dikutip dari Anadolu, Dujarric mengatakan bahwa gencatan senjata diperlukan Kepada mengakhiri konflik di Gaza, seraya menegaskan kembali perlunya meningkatkan akses bagi pekerja kemanusiaan, menjaga rumah sakit, dan membebaskan sandera.
Sebelumnya, sebuah kuburan massal ditemukan di halaman rumah sakit tersebut pada Sabtu (20/4/2024), setelah tentara Israel mundur dari kota itu pada 7 April menyusul serangan darat selama empat bulan.
Israel melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza sejak serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober tahun Lewat, yang menurut Tel Aviv telah menewaskan Nyaris 1.200 orang.
Sedikitnya 34.151 Kaum Palestina sejak Demi itu telah tewas, sebagian besar Perempuan dan anak-anak. Sementara 77 ribu lainnya luka-luka di tengah kehancuran massal dan kelangkaan kebutuhan bahan pokok.
Perang Israel telah memaksa 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah kelangkaan akut bahan makanan, air Kudus, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur daerah kantong itu telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel pun dituding melakukan genosida di Mahkamah Dunia (ICJ). Putusan sela pada Januari Lewat memerintahkan Tel Aviv Kepada menghentikan aksi genosida dan mengambil langkah guna memastikan penyaluran Sokongan kemanusiaan kepada Kaum sipil di Gaza.