JURU bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan jumlah anak-anak yang dirawat di Gaza yang terkepung telah meningkat menjadi 4.000 per bulan sejak Juli.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyebut bahwa akses yang sulit Lanjut menghalangi lembaga itu melakukan pemeriksaan secara teratur dan mendeteksi kasus malnutrisi yang membutuhkan pengobatan.
“Sejauh ini pada kuartal keempat tahun 2024, mereka telah menyelesaikan lebih dari 151.000 pemeriksaan, dari 346.000 anak balita di Gaza. Sejak Juli, jumlah anak yang dirawat telah meningkat menjadi lebih dari 4.000 per bulan,” kata Dujarric melansir Anadolu Rabu (11/12).
Di Deir al-Balah, Dujarric menyebut harga satu karung tepung 25 kg melonjak hingga setara dengan US$280 atau Sekeliling Rp4,4juta akibat kekurangan pasokan yang parah.
Sementara itu, di Khan Younis, harganya mencapai US$245 atau Sekeliling Rp3,9juta.
“Masuknya lebih banyak pasokan makanan ke Gaza sangat mendesak Demi mengatasi krisis kelaparan yang semakin mendalam di seluruh Kawasan tersebut,” lanjutnya.
Ketika ditanya tentang laporan New York Times yang menuduh beberapa pejabat dari Badan Sokongan PBB Demi Pengungsi Palestina (UNRWA) sebagai Member Hamas, Dujarric menegaskan bahwa PBB telah menghubungi media tersebut terkait laporan itu.
“Saya pikir yang menarik adalah laporan-laporan itu dibagikan oleh aparat keamanan Israel kepada New York Times, bukan kepada UNRWA yang Ketika pun menerima informasi, selalu mengambil tindakan,” tegasnya.
“Kami berkomitmen melakukan segala yang kami Dapat Demi memastikan netralitas UNRWA dalam operasi dan stafnya,” pungkas Dujarric. (Fer/I-2)