PBB Khawatir dengan Serangan Israel yang Lalu Berlanjut di Gaza

PBB Khawatir dengan Serangan Israel yang Terus Berlanjut di Gaza
Sejumlah Kaum dari Aqsa Working Group melakukan aksi dukungan terhadap Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Perkumpulan, Jakarta, Jumat (31/5/2024).(ANTARA/Hafidz Mubarak A)

SEORANG pejabat PBB menyuarakan keprihatinannya atas serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

“Kami khawatir dengan serangan yang Lalu berlangsung di seluruh Jalur Gaza yang telah menewaskan banyak Kaum Palestina,” kata juru bicara PBB Stephanie Tremblay kepada wartawan melansir Anadolu, Sabtu (28/12).

Sebelumnya pada Jumat (27/12) Lewat, sumber medis dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, Gaza utara mengatakan bahwa tentara Israel membakar beberapa bagian rumah sakit.

Tremblay menambahkan serangan udara di dekat Rumah Sakit Kamal Adwan di provinsi Gaza Utara pada Kamis (26/12) malam telah menewaskan puluhan orang, termasuk petugas kesehatan.

“Di rumah sakit Kamal Adwan hari ini, staf, pasien, dan pendamping mereka dipaksa keluar dari fasilitas tersebut. Penangkapan dan kerusakan signifikan telah dilaporkan di rumah sakit,” sebutnya.

Cek Artikel:  Hubungi Menlu AS, Yordania Minta Israel Berhenti Serang Gaza

Pejabat tersebut menggarisbawahi bahwa tim PBB Lalu menghadapi penolakan sistematis akses kemanusiaan ke Gaza Utara.

“Baru hari ini, upaya lain yang dilakukan PBB Demi mencapai Area terkepung di provinsi Gaza Utara ditolak oleh otoritas Israel,” tambahnya.

Beralih ke Tepi Barat yang diduduki, Tremblay mengatakan hingga 26 Desember, Laskar Israel telah membunuh 20 Kaum Palestina dalam periode 10 hari, termasuk sedikitnya 12 Mortalitas akibat serangan udara.

“Rekan-rekan kemanusiaan kami mengatakan operasi militer Israel di kamp pengungsi Tulkarm menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur.

Cek Artikel:  Dirjen WHO Selamat dari Serangan Udara Israel di Yaman

“Taktik mematikan seperti perang diterapkan berulang kali selama operasi di Tepi Barat, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan penggunaan kekuatan yang melampaui standar penegakan hukum,” lanjutnya.

Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) hingga 24 Desember, total 4.706 Kaum Palestina telah mengungsi di Tepi Barat tahun ini, termasuk 1.949 anak-anak.

Israel melancarkan serangan darat besar-besaran di Gaza utara pada 5 Oktober Demi mencegah Golongan Palestina Hamas berkumpul kembali. Tetapi, Palestina menuduh Israel berusaha menduduki Area tersebut dan menggusur paksa penduduknya.

Sejak Ketika itu, Tak Eksis Donasi kemanusiaan yang cukup termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar yang diizinkan masuk ke daerah tersebut, yang menyebabkan penduduk yang tersisa berada di ambang kelaparan yang mengancam.

Cek Artikel:  Detik-Detik Dua Gedung Bertingkat Ambruk di Singapura, Enam Orang Terluka

Secara keseluruhan, Israel telah menewaskan lebih dari 45.400 orang di Gaza sejak serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menghancurkan daerah kantong itu menjadi puing-puing.

Bulan Lewat, Pengadilan Kriminal Dunia mengeluarkan surat perintah penangkapan Demi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Dunia atas perangnya di daerah kantong tersebut. 

Mungkin Anda Menyukai