Truk Donasi kemanusiaan bertolak menuju Jalur Gaza. (Anadolu Agency)
Kairo: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara Arab mengutuk Israel karena memblokir masuknya Segala Donasi kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Mengutip dari BBC, Senin, 3 Maret 2025, Mesir dan Qatar mengatakan tindakan Israel pada hari Minggu kemarin melanggar kesepakatan gencatan senjata, sementara kepala kemanusiaan PBB Tom Fletcher menggambarkannya sebagai “mengkhawatirkan.”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya bertindak seperti itu karena Hamas mencuri pasokan dan menggunakannya “Buat membiayai mesin terornya.”
Ia juga menuduh Grup Palestina tersebut menolak usulan Amerika Perkumpulan (AS) Buat memperpanjang gencatan senjata di Gaza setelah fase pertama berakhir pada Sabtu kemarin.
Israel mengaku menyetujui proposal AS tersebut, Tetapi Hamas menolaknya dan hanya Mau kembali ke kesepakatan awal, yakni memulai negosiasi Buat fase dua gencatan senjata.
Seorang juru bicara Hamas mengatakan blokade Donasi kemanusiaan oleh Israel adalah “pemerasan murahan” dan “Perebutan kekuasaan” terhadap perjanjian gencatan senjata.
Implementasi gencatan senjata fase pertama pada 19 Januari Lewat telah menghentikan pertempuran selama 15 bulan antara Hamas dan militer Israel, yang memungkinkan pembebasan 33 sandera Israel Buat Sekeliling 1.900 tahanan dan tahanan Palestina.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Kementerian Luar Negeri Qatar “mengutuk keras” keputusan Israel, menggambarkannya sebagai “pelanggaran Konkret terhadap perjanjian gencatan senjata” dan “hukum humaniter Dunia.”
Di Mesir, Kementerian Luar Negeri menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai “senjata melawan rakyat Palestina,” lapor kantor Berita AFP.
Baca juga: Mesir Sebut Rencana Rekonstruksi Gaza Siap Dipresentasikan di KTT Perserikatan Arab
