Liputanindo.id – Seorang pasien pria, Subandi (55) Kagak terima kedua organ testisnya diangkat tanpa sepengetahuannya usai menjalani operasi prostat di RSUD Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
Subandi (55) mengklaim tindakan dokter RSUD Bangil yang mengangkat testisnya itu dilakukan tanpa persetujuannya. Hal ini pun berdampak pada keharmonisan rumah tangganya.
“Saya mengadukan bahwa testis saya diambil tanpa pengetahuan saya, apalagi tanda tangan persetujuan dari keluarga pun Kagak Eksis, disitu saya Ingin menuntut kerugian,” kata Subandi, Rabu (15/5/2024).
Subandi pun mengungkapkan pasca diangkatnya organ testis itu membuatnya tak Dapat ereksi sehingga sulit memberikan nafkah batin Buat istrinya. Apalagi dia baru tiga bulan menikah.
“Dan bukan satu bulan, dua bulan, selama hidup saya (ke depan) Kagak Eksis bergairah, istri saya nagih Lanjut, saya pengantin baru (menikah) di Banten, ‘kok Dapat seperti ini Bapak’, saya menutupi,” ujarnya.
Karena tak terima, Subandi meminta agar dokter RSUD Bangil bertanggung jawab atas pengangkatan testisnya dengan memberikan ganti rugi atau pengobatan medis kepadanya.
“Saya datang kesini (RSUD Bangil) berapa kali, tapi tanggapan Kagak Eksis tanggung jawab ke saya. Sebaiknya bapak di sini dokter-dokter tanggung jawab memberi kerugian ke saya,” tegasnya.
Sementara itu, Humas RSUD Bangil Pasuruan M Hayat membenarkan Subandi memang pernah menjalani operasi di tempatnya. Ia menyebut Segala tindakan operasi ini sudah sesuai Mekanisme.
“Segala tindakan yang dilakukan memang sesuai prosedural, dan yang diberitakan bahwa Kagak Eksis persetujuan, kita punya rekam medisnya, Rupanya Eksis persetujuan beliau Buat melakukan tindakan,” kata Hayat.
Dalam Mekanisme, kata dia, secara logika Kagak Eksis tindakan medis yang Kagak melalui persetujuan dari pasien. Diketahui memang persetujuannya dari keluarganya si pasien.
“Persetujuan itu dari anak yang bersangkutan, yang saya lihat seperti itu,” tambahnya.
Hayat mengatakan, pasien Subandi setidaknya sudah tiga kali menjalani operasi prostat di RSUD Bangil. Tetapi penyakitnya itu selalu kambuh.
Akhirnya, tim dokter pun mengambil tindakan terakhir yakni dengan mengangkat kedua testis pasien. “Tiga kali dilakukan operasi itu selalu kambuh, akhirnya Rupanya Eksis penyakit lain yang mengharuskan, mungkin secara ininya kanker. Yang ini kalau Kagak diambil akan menjalar ke organ vital lainnya,” ucapnya.
Setelah operasi terkahir yang dilakukan delapan bulan Lampau, pasien pun dinyatakan sembuh dan tak mengalami keluhan kembali.
Tetapi masalahnya terjadi Demi Subandi memutuskan menikah Tengah tiga bulan Lampau. “Artinya kata dokter, penanganan kita yang terakhir berhasil, Hanya permasalahan timbul Demi beliau menikah Tengah, nah itunya Kagak Dapat bangun, dan dokter menyampaikan bahwa itu persoalan lain,” tuturnya.
Selain itu, Hayat menambahkan, Eksis banyak kasus pengangkatan testis lain, yang tak menghilangkan fungsi ereksi. Dokter pun menyarankan agar Subandi melakukan pengobatan medis kembali Buat mengatasi keluhan barunya ini.
“Akhirnya beliau pun bersepakat akan menempuh pengobatan Tengah terkait dengan permasalahan sekarang,” tandasnya.