PASI DKI Pembinaan Berkualitas Pandai Hasilkan Rekor Baru di PON 2024

PASI DKI: Pembinaan Baik Mampu Hasilkan Rekor Baru di PON 2024
Atlet DKI Jakarta Rizky Gushafa melakukan lompatan dalam final lompat tinggi putra PON Papua di Stadion Atletik Mimika Sport Center, Kabupaten Mimika, Papua, Kamis (14/10/2021).(ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

KETUA Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) DKI Jakarta Mustara Musa mengungkapkan banyak rekor tercipta di cabang atletik saat PON 2024 digelar di Aceh-Sumatra Utara. Menurut dia ada sembilan rekornas di cabang atletik dan 18 rekor PON yang muncul. Definisinya, atletik telah berkembang baik di Tanah Air.

“Pembinaan olahraga di Indonesia khususnya cabang atletik, mother of sport, cabang yang menjadi utama dalam Olympic modern sedang bertumbuh di Indonesia. Terbukti dengan pemecahan rekor,” ujarnya, Jumat (4/10).

Soal PON 2024, Musara mengatakan pihaknya merasa puas dengan fasilitas yang disediakan. Venue yang baik terbukti dapat menghasilkan rekor baru. 

Baca juga : PON Tunjukkan Keberhasilan Pembinaan Atlet di Daerah

Cek Artikel:  Rizki Juniansyah Berharap Medali Emas Olimpiade Jadi Tradisi di Cabor Nomort Besi

“Kami dengan beberapa provinsi ditempatkan di Hotel Wing, hanya 200 meter dari venue. Lintasan atletik, yang terbaik yang ini merupakan parameter pemecahan rekor karena lintasannya bagus dan baru. Di sisi lain, ada kesiapan kepanitiaan perlu diperbaiki, peningkatan SDM teknis di lapangan juga perlu diperbaiki,” ujarnya. 

Ke depannya, Mustara setuju jika pemerintah pusat mengambil peran lebih untuk pergelaran PON 2028 di NTB/NTT.

“Pemerintah pusat mengambil alih semua proses pelaksanaan bisa menjadi lebih baik. Tetapi, kita juga perlu memikirkan bahwa teman-teman daerah, ada cabang olahraga yang kesiapan teknisnya masih kurang. Ini yang menjadi kesulitan bagi teman-teman di daerah,” ucapnya. 

Baca juga : Kejurnas Atletik Jadi Babak Kualifikasi PON 2024

Cek Artikel:  Aryna Sabalenka Melaju ke Perempat Final China Open

“Akan tetapi, saya memandang pelaksanaan PON adalah bentuk pemerataan fasilitas atau venue olahraga secara standar. Misalnya, Jakarta udah punya semua fasilitas, tetapi yang harus dipikirkan juga, bagaimana teman-teman daerah juga harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk dapat menikmati proses pelaksanaan olahraga ini,” ucapnya. 

Perlu ada sinergi dan komunikasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Pemerintah daerah harus jujur apa yang kurang dan perlu dibantu oleh pemerintah pusat. 

“Eksis contoh bagus, PASI NTB kontak saya, menyampaikan, ‘Pak Mus tolong dibantu dong karena kita akan menjadi tuan rumah PON. Kira-kira apa yang harus dilakukan?’ Agar bisa persiapan dari awal sehingga mereka mengundang saya,” katanya.

Cek Artikel:  Kronologi Wasit PON 2024 Kena Pukul Pemeran Sepak Bola Sulteng, Berawal dari Kartu Merah

Baca juga : Kembali, Atlet Binaan PORBIN, Odekta Elvina Naibaho Harumkan Indonesia

“Hal utama menurut saya adalah komitmen pengurus cabang di daerah dulu. Maka pengurus cabor di pusat akan mengimbangi. Berapa persen kekuatan SDM di daerah? Yang di pusat siap akan bantu,” ucapnya.

Dia pun memberikan saran agar NTB dan NTT membangun fasilitas PON sejak saat ini. Jangan membangun fasilitas atau venue beberapa bulan sebelum pelaksanaan. 

“Apabila dibangun awal maka bagus. NTB dan NTT harus mulai melaksanakan kejuaraan-kejuaraan nasional di sana sebagai bentuk pra-event sebagai latihan penyelenggaraan,” ujarnya. (Z-6)

 

Mungkin Anda Menyukai