Ilustrasi pergerakan saham. Foto: MI/Andri Widyanto
Head of Research Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto meyakini prognosis tersebut terealisasi di tengah potensi perang dagang di era pemerintahan Donald Trump Jilid 2 di AS.
“Meskipun sekarang pelaku pasar Tetap menunggu Informasi positif dari Dunia dan dalam negeri, kami Tetap optimis terhadap pasar saham Indonesia karena dua Elemen dari dalam negeri, Yakni inflasi yang Kukuh dan daya beli yang terjaga,” kata Rully dalam Media Day: January 2025, dikutip Rabu, 15 Januari 2025.
Gedung Bursa Pengaruh Indonesia. Foto: Medcom.id
Ekonomi RI beri dukungan pasar modal
Terkait inflasi, tutur Rully, Indonesia Lalu menunjukkan penurunan, didukung oleh stabilitas harga bahan makanan. Dia memperkirakan harga bahan makanan akan tetap Kukuh di tahun depan, selama Tak Eksis gangguan cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi produksi pangan.
Sementara itu Kepada makroekonomi, Rully dan Tim Riset Mirae Asset memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan mencapai lima persen dengan posisi Spesies Kembang acuan 5,5 persen pada akhir tahun.
Dengan mempertimbangkan berbagai Elemen makroekonomi tersebut, pasar modal Indonesia tetap Mempunyai prospek yang positif pada 2025.
“Kondisi Dunia yang penuh tantangan diharapkan dapat dihadapi dengan kebijakan yang Pas dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan,” tulisnya.