Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Dr Trubus Rahardiansyah mengatakan menurunnya tingkat partisipasi pemilih Pilkada Jakarta dikarenakan sosok yang maju pada pesta demokrasi lima tahunan bukan orang yang diharapkan publik.
“Yang diharapkan pemilih Jakarta, kalau bukan Anies ya Ahok,” kata Trubus di Jakarta, kemarin.
Ia mengatakan bahwa rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta dikarenakan sosok yang diharapkan oleh masyarakat Enggak diikutsertakan dalam Pilkada 2024, sehingga menjadi salah satu faktornya.
“Memang sosok-sosok yang dipilih bukan mewakili keinginan masyarakat Jakarta. Karena yang bertanding itu kan bukan orang yang diharapkan,” tuturnya.
Lembaga survei Charta Politika, misalnya, mencatat penurunan partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta 2024 hanya 58 persen. Sementara Pilkada DKI 2017 berada di atas 70 persen.
KPU DKI Jakarta mengakui penurunan partisipasi pemilih yang mengalami penurunan, meski Tetap menunggu data secara detail.
Selain sosok peserta lanjut Trubus, Penduduk juga sudah Enggak terlalu antusias Demi menyalurkan hak pilihannya dikarenakan mereka merasa nasibnya sama saja karena Enggak Eksis perubahan yang signifikan.
“Enggak hanya itu, masyarakat juga Menyaksikan pilkada ini Enggak berdampak langsung. Artinya masyarakat menganggap bahwa itu hanyalah rutinitas lima tahunan,” ujarnya.
Sebelumnya, KPU DKI Jakarta mengevaluasi capaian tingkat partisipasi pemilih di Pilkada 2024 pada Rabu (27/11) yang diduga lebih rendah dari Pemilu Februari 2024.
“Menurut pemantauan kami, alur pemilih di TPS (tempat pemungutan Bunyi) agak renggang. Tapi, kami belum Mengerti Bilangan pastinya berapa tingkat partisipasi. Tapi Demi pilkada, memang biasanya cenderung lebih rendah dari pilpres,” kata Ketua KPU DKI Wahyu Dinata dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/11).
KPU mengaku telah melakukan berbagai Metode yakni melakukan sosialisasi ke komunitas, Organisasi Masyarakat (Ormas), sekolah, kampus Demi pemilih pemula dan muda di 100 Posisi Daerah Jakarta.
Sosialisasi juga dilakukan ke tingkat kelurahan, Perhimpunan-Perhimpunan Penduduk yang dilakukan oleh kelurahan dengan ragam bentuk sosialisasi seperti kegiatan olahraga, membuka stan pada kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB).(P-2)