Partisipasi Pemilih Rendah, Pemerintah Wacanakan Revisi Jarak Pilpres dengan Pilkada

Partisipasi Pemilih Rendah, Pemerintah Wacanakan Revisi Jarak Pilpres dengan Pilkada
ilustrasi pemungutan Bunyi pemilu(ANTARA FOTO/Jessica Wuysang)

WAKIL Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengatakan pemerintah membuka kemungkinan adanya revisi sistem pemilu, termasuk soal jarak Penyelenggaraan antara pemilu presiden (Pilpres) dengan Pilkada. Hal itu merespons partisipasi pemilih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 rendah. 

“Revisi jarak Pilpres ke Pilkada Seluruh Lagi mungkin, karena usulan-usulan itu masuk ke kami. Usulan memisahkan antara Pilkada dan pemilihan legislatif (Pileg) yang lebih jauh Kembali atau memisahkan antara pemilu nasional dan pemilu lokal,” tutur Bima di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (30/11).

Bima menerangkan partisipasi pemilih pada Pilkada di beberapa daerah menunjukkan tren penurunan. 

Cek Artikel:  Persaingan Pemilihan Bupati Bersih Kian Ketat

“Ya, memang Lagi kita tunggu data dari Kawan-Kawan KPU secara keseluruhan. Memang di beberapa daerah terlihat sekali menunjukkan Bilangan yang berbeda, yang lebih rendah,” ungkap Bima.

Bima membeberkan salah satu penyebab rendahnya partisipasi karena kejenuhan masyarakat akibat jadwal pemilu yang terlalu berdekatan. 

“Ya, mungkin juga ini dikarenakan Terdapat kejenuhan antara Penyelenggaraan pileg, pilpres dengan Pilkada, terlalu berdekatan,” pungkas politikus PAN itu.

Sebelumnya, KPU mengungkap Bilangan sementara tingkat partisipasi pemilih di Pilkada 2024, yakni di Dasar 70%. Menurut Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU RI August Mellaz, itu merupakan Bilangan rata-rata secara nasional

Mungkin Anda Menyukai