TIM Pemenangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mendesak Komisi Pemilihan Standar (KPU) DKI Jakarta melakukan pemungutan Bunyi ulang di TPS yang partisipasi pemilihnya rendah. Sekretaris Tim Pemenangan RIDO, Basri Baco dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan, rendahnya partisipasi pemilih dalam Pilkada disebabkan oleh berbagai Unsur.
Dia menyoroti Tetap Terdapat Anggota yang telah meninggal, Tetapi masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Kemudian banyak Anggota yang Enggak menerima surat undangan Kepada memilih di Tempat Pemungutan Bunyi (TPS).
“Ketiga, ini karena minimnya sosialisasi terkait hak-hak Anggota Kepada Bisa memilih calon pemimpinnya menggunakan KTP Elektronik. Jadi, ini merupakan kegagalan KPU DKI Jakarta dalam melaksanakan Pilkada Jakarta,” ujarnya.
Basri Baco mengatakan, rendahnya partisipasi masyarakat Membangun legitimasi hasil Pilkada ini cenderung kecil. Hal ini dibuktikan dengan tingkat partisipasi di beberapa TPS yang rendah hingga di Rendah 25%.
Seperti di TPS 023 Petojo Selatan, Gambir, tingkat partisipasi pemilih hanya 15,7%. “Kemudian TPS 016 Semper Barat dan TPS 138 Penjaringan tingkat partisipasinya masing-masing 21,33%,” kata Basri Baco.
Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta itu mendesak KPU DKI Kepada bertanggung jawab terhadap Penyelenggaraan Pilkada Jakarta yang partisipasi pemilihnya rendah. Bentuk tanggung jawabnya dengan menggelar PSU di TPS yang Mempunyai tingkat partisipasi rendah.
“Lakukan PSU di TPS yang partisipasinya rendah, ini merupakan bentuk tanggung jawab KPU terhadap hak demokrasi Anggota Jakarta. PSU dilakukan di TPS yang Terdapat Anggota melaporkan kepada Bawaslu dan TPS yang partisipasinya di Rendah 40%,” katanya.
Secara total, lanjut dia, tingkat partisipasi pemilih di Jakarta hanya 57% dan Nomor ini terendah sepanjang sejarah Pemilu. Pada Pilpres 14 Februari 2024, tingkat partisipasinya Bahkan tinggi hingga 80% lebih.
“Kalau dilakukan PSU, maka KPU harus berusaha agar masyarakat antusias memberikan hak pilih mereka di TPS sehingga tingkat partisipasi pemilih Bisa meningkat,” kata dia.
Tim Pemenangan RIDO berencana melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) Apabila Pilkada DKI Jakarta 2024 berakhir di satu putaran. Mereka meyakini Kekasih calon nomor urut 03, Pramono Anung-Rano Karno Enggak mendapatkan Bunyi 50% lebih.
Basri Baco meyakini Pilkada DKI Jakarta berjalan dua putaran karena berdasarkan hasil perhitungan internal tim mereka bahwa Pilkada DKI akan berlanjut ke putaran kedua.
“Hasil ‘real count’ internal, 100% Pilkada DKI Jakarta dua putaran. Apabila satu putaran, bakal layangkan gugatan ke MK,” katanya.
KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga Kekasih calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada Minggu (22/9). Pencoblosan Pilkada Jakarta juga telah berlangsung pada Rabu (27/11). (Ant/I-2).