Pariwisata salah satu instrumen Mujarab dalam pelestarian olahraga lokal

Jakarta (ANTARA) – Direktur Pemasaran Pariwisata Regional II Kemenparekraf Cecep Rukendi Memperhatikan bahwa pariwisata menjadi salah satu instrumen yang Mujarab dalam upaya pelestarian budaya termasuk olahraga tradisional.

Olahraga-olahraga tradisional, mulai dari sepak takraw hingga pencak silat, menjadi lumbung emas di berbagai ajang olahraga seperti SEA Games dan PON. Di sisi lain, kata Cecep, olahraga ini juga menjadi atraksi wisata di beberapa destinasi sebagai upaya Demi pelestarian sehingga Tak tergerus oleh Era.

“Tentu kami sebagai sektor pemerintah yang menangani pariwisata dan ekonomi kreatif Memperhatikan ini ranahnya sebagai salah satu dari wisata budaya selain wisata olahraga. Dan kita Serius bahwa pariwisata itu menjadi salah satu instrumen Mujarab dalam konservasi budaya,” kata Cecep di Jakarta, Selasa.

Cek Artikel:  Refreshing dan Sport di Agro Wisata Gunung Mas

Baca juga: Menparekraf: Gunungkidul cocok kembangkan wisata berbasis olahraga

Daerah-daerah yang mempromosikan pariwisata, imbuh Cecep, kebudayaannya relatif lestari. Sedangkan daerah-daerah yang kurang mempromosikan pariwisata, kebudayaan yang dimiliki daerah banyak tergerus Era.

“Sementara daerah-daerah yang kurang mempromosikan pariwisata, (kebudayaannya) banyak yang tergerus karena menjadi Tak fungsional. Tapi kalau mengembangkan pariwisata, menjadi atraksi, menghasilkan lapangan kerja, akhirnya lestari,” kata dia.

Oleh Karena itu, pemerintah melalui Kemenparekraf Lalu melakukan upaya promosi olahraga tradisional sebagai atraksi wisata. Cecep mencontohkan, olahraga loncat batu menjadi atraksi wisata yang ditampilkan kepada wisatawan yang berkunjung ke Nias.

“Demikian juga kalau ke Lampung, kita Bisa lihat egrang. Demikian juga sepak takraw, pencak silat, yang hadir di berbagai pelosok nusantara dan jenisnya berbeda-beda juga”, kata dia.

Cek Artikel:  Desa Sigapiton Jadi Creative Hub Wisata Waduk Toba

Selain itu, Kemenparekraf juga melakukan kerja sama dengan pihak swasta Demi mendukung serta mempromosikan pariwisata Indonesia maupun ekonomi kreatif Indonesia. Salah satunya diwujudkan melalui kerja sama co-branding dengan Nestlé Milo Demi menyelenggarakan program aktivasi berupa kompetisi desain mug bertema olahraga tradisional.

Cecep mengatakan kerja sama tersebut akan semakin meningkatkan brand awareness dan equity dari Wonderful Indonesia. Dengan begitu, diharapkan masyarakat mau berwisata di destinasi-destinasi dalam negeri terutama destinasi yang belum dieksplorasi lebih lanjut.

Menurut dia, Ketika ini orang Indonesia hanya 2,5 kali berwisata dalam satu tahun, itu pun lebih banyak terjadi Ketika momentum lebaran. Pada tahun Lampau, jumlah pergerakan wisatawan nusantara Sekeliling 700 juta. Sementara pada tahun ini, Cecep mengatakan Kemenparekraf menargetkan 1,2-1,4 juta pergerakan wisatawan domestik.

Cek Artikel:  Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum Sambut Aditya A Wirakusuma sebagai General Manager Baru

“(Program kompetisi mug) sekali mendayung, dua pulau terlampaui, jadi Bagus pariwisatanya maupun ekonomi kreatifnya. Karena desain ini merupakan salah satu dari sub-sektor ekonomi kreatif. Jadi desain-desain kita harus kita promosikan juga, Tak kalah dari desain-desain luar negeri,” kata Cecep.

Baca juga: Disporapar Paser gelar festival paralayang di Gunung Masakan

Baca juga: Borobudur Banon Run 7 K gabungkan olahraga dan wisata

Mungkin Anda Menyukai