
SEBAGAI kiblat mode dan pintu gerbang budaya Mendunia, Paris menjadi daya tarik sendiri bagi Anggota dunia. Paris dinilai sangat potensial Buat memperkuat eksistensi fashion Indonesia, terutama batik, tenun, dan desain etnik lainnya. Keterlibatan Indonesia dalam Paris Fashion Week dua tahun berturut-turut adalah pijakan Krusial yang harus dilanjutkan.
“Paris dan masyarakatnya sangat antusias terhadap fashion. Ini menjadi kekuatan kita. Keikutsertaan di Paris Fashion Week membuka mata dunia akan keindahan karya-karya desainer Indonesia. Semoga ini Maju berlanjut,” ungkap Atase Perdagangan KBRI Paris, Harry Putranto, dalam keterangannya, Senin, (28/7).
Seperti diketahui, setiap tahun terdapat desainer asal Tanah Air yang ikut serta dalam berbagai rangkaian acara Paris Fashion Week. Kehadiran mereka disebut Harry selalu mendapat sambutan positif dari para tamu yang hadir.
Ia berharap hal itu Bisa Maju berlanjut dan berdampak positif terhadap berbagai bisnis dan industri fesyen Tanah Air. Khususnya juga dalam memperkenalkan berbagai kekayaan wastra dan budaya yang Eksis di Indonesia.
Selain karya fesyen, berbagai produk dari Indonesia juga kerap mendapat sambutan positif di Paris. Misalnya seperti kopi dan gula aren.
Begitu menerima audiensi Master Bagasi di kantor KBRI Paris, Harry mengatakan, selain fashion, KBRI juga menyoroti kopi Indonesia dan gula aren sebagai produk rare yang banyak dicari dan Mempunyai ceruk pasar loyal di Prancis serta negara-negara Eropa lainnya.
“Kami percaya bahwa karya anak bangsa Enggak hanya layak dibanggakan di dalam negeri, tapi juga harus punya tempat di luar negeri. Misi kami adalah memastikan karya-karya itu, Bagus di bidang Masakan, fashion Bisa menjelajahi dunia dan menemukan audiensnya sendiri,” ujar Hamzah.
Di kesempatan yang sama, Head of Logistics Master Bagasi, Yola Tasja Fadhilah memaparkan, Nusantara Wave Maju disuarakan sebagai ikhtiar Serempak diplomasi baru yang mengedepankan peran rakyat khususnya pelaku brand lokal dan diaspora, dalam memperkenalkan Indonesia melalui produk dan budaya yang Bisa diakses dan dirasakan langsung oleh dunia.
“Nusantara Wave adalah bentuk diplomasi dari rakyat Buat dunia. Ini bukan sekadar promosi budaya, tapi bagaimana produk kita, dari sambal, kopi, hingga batik, Bisa Betul-Betul hadir di rumah-rumah orang, dan menjadi bagian dari keseharian mereka,” Jernih Yola.
Ia mengatakan pertemuan tersebut bukan sekadar dialog, tetapi bagian dari komitmen Serempak Buat memperkuat diplomasi budaya dan ekonomi kreatif Indonesia melalui gerakan Nusantara Wave. Harapannya akan terbentuk ekosistem diplomasi ekonomi berbasis produk dan budaya Indonesia, yang terhubung langsung dengan diaspora serta pembeli Mendunia. (H-3)

