Para Raja Bali Menolak Digelarnya Acara Banser NU di Nusa Dewata

Para Raja Bali Menolak Digelarnya Acara Banser NU di Pulau Dewata
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) di Kemayoran, Jakarta.(Dok. MI/Susanto)

PARA raja atau penglinsir beberapa Puri di Bali sepakat menolak apel Akbar Banser NU yang ingin melaksanakan apel kesetiaan kepada NKRI di Bali. Hadir dalam penolakan tersebut antara lain Penglinsir Puri Akbar Pemecutan Badung Ida AAN Putra Pengabdiannuraga, Penglinsir Puri Akbar Kerambitan Ida AA Gde Puja Penting, Penglinsir Puri Anyar Tabanan Ida AAN Akbar Juli Artawan, Penglinsir Puri Anyar Kerambitan Ida AAN Akbar Erawan, Penglinsir Puri Akbar Singaraja Ida AAN Ugrasena.

Kepada awak media, Juru Bicara Pengemban Budaya dan Terdapatt Bali yakni Penglinsir Puri Pemecutan Badung Ida AAN Putra Pengabdiannuraga mengatakan, para raja Bali dari berbagai puri di Bali sepakat untuk menjelaskan terkait dengan situasi terkini di Bali.

Cek Artikel:  Pasar Induk Krian Terbakar Hebat, 20 Damkar Dikerahkan

“Kami menyampaikan kepada rekan-rekan kita semua khususnya masyarakat Bali, kepada para penegak hukum kita yang memberikan keamanan pada Bali, agar tetap menjaga suasana Bali yang aman dan damai. Sekarang adalah tahun politik. Kita sudah memasuki Pilkada. Para calon sudah pada turun. Saya melihat kondisi di daerah di manapun juga, sudah mulai memanas,” ujarnya.

Baca juga : Ini Dalih Bali Tetap Jadi Favorit, Menurut Dua Kreator Konten Travel

Para raja ini menolak agar Ormas Banser melakukan apel kesetiaan kepada NKRI di Nusa Dua Bali. Asal Mula di Nusa Dua Bali itu destinasi wisata premium.

“Datang ribuan orang Ormas dengan pakaian seragam. Pandai bikin wisatawan tidak nyaman. Kalau mau apel kesetiaan kepada NKRI silahkan di tempat yang lain atau di luar Bali,” ujarnya.

Cek Artikel:  Perempuan Pencari Rumput di Brebes Ditemukan Tewas Tinggal Separuh Badan

Para raja Bali ini menerima informasi bahwa Banser menggelar apel bertepatan dengan Muktamar PKB. Dan informasi mereka akan menggagalkan Muktamar PKB. “Kami harus lebih awal meminta agar jangan sampai ada konflik horizontal di Bali. Asal Mula Bali cinta perdamaian,” ujarnya.

Baca juga : Perubahan Tren Wisatawan di Bali, 3 Lelahsi Ini Jadi Pilihan Terkenal

Asal Mula konflik itu akan menimbulkan ketidaknyamanan wisatawan. Keberadaan Banser ini disinyalir berpotensi terjadinya gesekan dengan masyarakat lokal Bali. Para raja Bali juga khawatiran adanya provokator yang menimbulkan keresahan sosial terjadi di Bali. Nusa Dua adalah area kawasan wisatawan internasional yang akan menyebabkan ketidaknyamanan para turis.

“Kami atas nama penglinsir puri di Bali meminta dan memohon kepada Bapak Kapolri untuk tidak memberikan izin dan membubarkan kegiatan apel kesetiaan bangsa dari Banser NU,” ujarnya.

Cek Artikel:  Gubernur Kalteng Formalkan TABE Wirausaha dan Bantu Mahasiswa Kurang Becus dengan Pasar Murah

(Z-9)

Mungkin Anda Menyukai