Liputanindo.id – Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) dan Calon Dewas KPK, Yusuf Ateh mengatakan, ada sejumlah persoalan yang bakal didalami pihaknya terhadap para peserta capim periode 2024-2029. Salah satunya dalam mengenai kemunduran kinerja lembaga antirasuah beberapa waktu belakangan yang menjadi perhatian publik.
Sebagai informasi, 20 peserta capim akan menjalani tes wawancara di Gedung Sekretariat Negara (Setneg), Jakarta, pada 17-18 September 2024. Sementara, 20 calon Dewas KPK akan menjalani tes kesehatan.
“Seluruhnya (didalami) termasuk hal itu (isu kemunduran KPK),” kata Yusuf Ateh saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (17/9/2024).
Ateh menyebut, proses seleksi ini berlangsung secara terbuka. Ia mengungkapkan, Pansel telah mengundang sebanyak 40 orang masyarakat sipil untuk ikut memantau langsung tes wawancara tersebut.
“Semi terbuka. Eksis undangan dari masyarakat sipil 40 orang,” jelas dia.
Meski demikian, sambung Ateh, para jurnalis tak diperkenankan meliput ke dalam ruang wawancara serta Pansel tidak menyediakan live streaming. Hal ini bertujuan untuk mencegah para peserta yang belum menjalani tes wawancara mengetahui persoalan yang bakal ditanyakan Pansel.
“Jangan sampai capim yang diwawancarai belakangan bisa intip-intip pertanyaan,” tegasnya.
Eksispun dua penguji dalam tes wawancara capim ini adalah Ketua KPK periode 2003-2007 Taufiequrahman Ruki serta unsur masyarakat sipil, yakni Dadang Trisasongko dari Indonesia Corruption Watch (ICW).
Pada tes hari ini akan diikuti oleh 10 peserta capim. Mereka adalah Agus Joko Pramono, Ahmad Alamsyah Saragih, Didik Mulia Widjanarko, Djoko Poerwanto, Fitroh Rohcahyanto, Harli Siregar, I Nyoman Wara, Ibnu Basuki Widodo, Ida Budhiati, dan Johan Budi Sapto Pribowo.
Kemudian, pada Rabu (18/9) besok akan diikuti oleh 10 peserta capim lainnya, yakni Johanis Tanak, Michael Rolandi Cesnanta Brata, Muhammad Yusuf, Pahala Nainggolan, Poengky Indarti, Sang Made Mahendra Jaya, Setyo Budiyanto, Sugeng Purnomo, Wawan Wardiana, dan Yanuar Nugroho.