PENJABAT Wali Kota Sorong Bernhard E Rondonuwu bersama pimpinan Pemerintah Kota Sorong dan para Muspida Provinsi Papua Barat Daya mengikuti Apel Gelar Laskar Pengamaman Pilkada Serentak, di lapangan Apel Makorem 181/PVT Sorong, Selasa (20/8/2024). Apel tersebut diselenggarakan Kodam XVIII Kasuari di beberapa lokasi secara bebarengan di Provinsi Papua Barat Daya dan Provinsi Papua Barat.
Di Kota Sorong, bertindak sebagai pembina Apel, Danrem 181/PVT Brigjen TNI Totok Sutriono yang menyampaikan amanat apel tertulis Pangdam Kasuari Mayjen TNI Haryanto.
“Gelar pasukan yang kita laksanakan ini merupakan bentuk pengecekan sejauh mana kesiapan kita dalam rangka mendukung pengamanan kegiatan pilkada tahun 2024 di wilayah Papua Barat Daya,” ujar Danrem mengutip amanat Pangdam.
Baca juga : Pemprov Papua Barat Daya Salurkan Jaminan Hari Uzur ke Anggota Sorong
Selain fokus pada aspek personel, apel tersebut melibatkan pengecekan kesiapan materiil dan alat perlengkapan yang akan digunakan dalam pengamanan Pilkada serentak 2024. Danrem menyebut pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif pada 14 Februari 2024 yang dapat berjalan aman, tertib dan lancar. Segala itu, kata Danrem, berkat pasrtisipasi, dan dukungan serta kerja sama semua pihak.
Pangdam mengingatkan jajaran perangkat daerah dan muspida dituntut bekerja sama dengan seluruh komponen bangsa untuk mewujudkan stabilitas keamanan dan kondusivitas wilayah Papua Barat Daya. “Kita tidak boleh mengenyampingkan potensi konflik sekecil apapun dan harus dapat mengantisipasi agar tidak berkembang menjadi konflik yang besar yang dapat mengancam keutuhan bangsa,” tegasnya
Segala pihak diminta menghilangkan ego sektoral yang timbul akibat pola pikir yang sempit dan dangkal. Kemudian, terus bersatu menggaungkan pilkada damai di kalangan masyarakat sehingga muncul keinginan untuk menjaga ketertiban dan keamanan.
Baca juga : Ditarget Investasi Rp8 Miliar, Sorong Sasar Perdagangan dan Jasa
Paa elite politik hingga masyarakat diajak menghindari politisasi SARA, kampanye hitam dan aktivitas lainnya yang dapat menodai pelaksanaan pilkada. Hal-hal tersebut akan menimbulkan perpecahan dan mengancam kebinekaan serta kesatuan bangsa.
Sebelum menutup sambutan, Pangdam mengajak seluruh partai politik, para tokoh masyarakat, pimpinan ormas dan seluruh elemen masyarakat yang ada di wilayah Papua Barat Daya untuk bersama-sama menjaga perdamaian, persatuan, dan kesatuan. Segala pihak harus mengedepankan musyawarah untuk mufakat dengan menjadikan hukum sebagai panglima tertinggi dalam mengatasi permasalahan yang muncul.
“Komitmen ini merupakan suatu bentuk kesungguhan seluruh komponen bangsa di wilayah Papua Barat Daya dalam mendukung dan menyukseskan agenda demokrasi nasional Pahamn 2024 yang damai, adil dan bermartabat,” ujar Totok mengakhiri pembacaan amanat Pangdam.
Apel gelar pengamanan pilkada serentak dilanjutkan dengan penndatanganan deklarasi pilkada damai tahun 2024. Kemudian, para peserta apel konferensi video dengan Pangdam yang berada di Markas Kodam
XVIII/Kasuari. (X-10)