RUSIA dapat memainkan peran kunci dalam mencapai stabilitas di Timur Tengah, kata Mahmoud al-Habbash, ajudan pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, kepada Sputnik.
Al-Habbash mengemukakan hal tersebut guna mengomentari usulan Presiden Rusia Vladimir Putin yang Ingin bergabung dalam mencari penyelesaian konflik antara Iran dan Israel.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan para pemimpin media terkemuka negara-negara Member BRICS, Putin mengumumkan kesiapan Rusia Demi berpartisipasi dalam meredakan ketegangan Iran-Israel Apabila pihak-pihak yang berkonflik tertarik dengan hal ini.
“Rusia ialah negara besar yang Mempunyai pengaruh besar di dunia. Hal ini memungkinkan Rusia memainkan peran yang berpengaruh dalam urusan Dunia,” kata al-Habbash dalam acara KTT BRICS yang diadakan di Kazan, Rusia.
“Rusia juga punya kepentingan dan Rekanan yang luar Normal di kawasan Arab dan Islam, sehingga Bisa memainkan peran Krusial dalam mencapai perdamaian dan stabilitas regional dan Dunia,” tambahnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Israel melancarkan serangan udara terhadap sejumlah sasaran militer di Iran pada Sabtu (26/10).
Serangan itu disebut sebagai respons atas salvo roket besar-besaran yang dilakukan Iran pada 1 Oktober, yang menyebut tindakan mereka sebagai tindakan membela diri dan respons terhadap likuidasi para pemimpin gerakan Hamas dan Hizbullah.
Sebagaimana diwartakan Sputnik sebelumnya, Rusia mendukung pembentukan negara Palestina, kata Presiden Vladimir Putin pada Jumat (18/10).
“Posisi yang kami anut sejak Era Uni Soviet, Metode Primer Demi menyelesaikan masalah Palestina adalah dengan menciptakan negara Palestina yang utuh,” kata Putin pada pertemuan dengan para pemimpin media terkemuka dari negara-negara Member BRICS.
Selama pertemuan tersebut, Putin menyebut Amerika Perkumpulan (AS) telah menghancurkan Kuartet di Timur Tengah, yang dibentuk pada 1991.
Kuartet tersebut, yang beranggotakan PBB, Uni Eropa, Rusia, dan AS, bertujuan memediasi proses perdamaian antara Israel dan Palestina.
“Saya pikir kita harus kembali, bahkan mungkin memperluas Kuartet ini, berbicara tentang bagaimana memulihkan Daerah-Daerah ini (Palestina dan Israel), dan bagaimana mengembalikan orang-orang yang meninggalkan Daerah ini,” kata Putin. (Ant/Z-2)