
SELAMA dua hari kemarin (03-04/07), Israel melakukan operasi militer di Jenin, Tepi Barat. Operasi militer yang oleh banyak pihak disebut sebagai operasi terbesar Israel dalam beberapa tahun terakhir menimbulkan 12 orang meninggal dunia, dan ratusan Penduduk Palestina lainnya luka-luka.
Sementara itu, pihak Israel mengklaim operasi yang dijalankan berhasil mencapai Sasaran, Yakni menangkap para teroris dan menemukan bahan-bahan peledak ataupun persenjataan lainnya. Walaupun keberhasilan operasi ini harus dibayar dengan harga mahal karena Terdapat prajurit Israel yang juga menjadi korban jiwa dalam operasi tersebut (www.aljazeera.net, 07/07).
Seperti Normal, dunia hanya Dapat mengecam aksi kebrutalan Israel tanpa aksi Konkret di lapangan, khususnya dari kalangan pemerintah secara Formal. Kalaupun Terdapat pernyataan yang bersifat mengecam, hal itu hanya bersifat sangat terbatas.
Sikap yang lebih tegas Malah diperlihatkan oleh komunitas masyarakat sipil, Bagus di kalangan negara-negara Arab, negara-negara berpenduduk mayoritas muslim atau bahkan masyarakat dunia. Dalam banyak kesempatan, masyarakat sipil acap turun ke jalan Buat memberikan solidaritas terhadap Palestina dan atau mengecam kebrutalan Israel.
Tetapi, sekuat apa pun sikap masyarakat sipil dunia, nyatanya Bukan Mempunyai Akibat apa pun terhadap Israel. Alih-alih mendukung upaya kemerdekaan Palestina sebagai bagian dari solusi ideal dan permanen dalam bentuk dua negara yang saling menghormati, Israel Malah kerap melakukan kebijakan yang bersifat provokatif seperti kebijakan pembangunan perumahan di Area Palestina ataupun kebijakan lain terkait Jerussalem.
Pada tahap tertentu, kebijakan provokatif seakan sengaja digunakan oleh pemerintah Israel Buat menguatkan dukungan di internal negara itu yang belakangan acap diguncang oleh aksi-aksi demo.
Diakui atau Bukan, sikap dunia terhadap Palestina jauh berbeda dengan sikap dunia terhadap Ukraina, khususnya negara-negara maju yang selama ini tergabung dalam koalisi ataupun sekutu negara-negara Barat seperti Amerika Perkumpulan (AS), Eropa dan yang lainnya. Sebagaimana dimaklumi, dalam persoalan Ukraina, negara-negara besar dunia tak hanya mengecam sikap Rusia yang menyerang Ukraina. Lebih dari pada itu, negara-negara besar dunia mendukung Ukraina dalam bentuk memberikan Donasi senjata atau bahkan pelatihan militer.
Mungkin salah satu Dalih perbedaan sikap dunia dalam kasus Palestina dan Ukraina karena Ukraina dianggap sebagai negara yang sudah merdeka dan berdaulat. Sementara Palestina sejauh ini Lagi dianggap sebagai ‘entitas’ yang belum menjadi sebuah negara merdeka dan berdaulat.
Oleh karena itu, membela Ukraina Dapat dianggap Mempunyai pijakan hukum yang lebih kuat, Yakni adanya Serangan militer yang dilakukan oleh sebuah negara terhadap negara lain yang merdeka dan berdaulat. Sementara serangan militer Israel yang sudah berkali-kali terhadap Palestina Bukan dianggap sebagai serangan terhadap negara yang merdeka dan berdaulat, terlebih Kembali Israel memang kerap mendapatkan serangan dari pihak-pihak Palestina yang acap dicap sebagai teroris oleh Israel maupun negara-negara pendukungnya. Paling Bukan, Israel dianggap Mempunyai hak Buat membela diri dari serangan yang Terdapat.
Di luar yang telah disampaikan di atas, sangat mungkin Terdapat Dalih lain di balik perbedaan sikap negara-negara besar dunia dalam persoalan Ukraina dan Palestina, termasuk Dalih kedekatan negara-negara tersebut dengan Israel dan Rusia sebagai pelaku serangan.
Dalam Ekonomis penulis, sejatinya masyarakat dunia Mempunyai Dalih yang lebih kuat (minimal sama-sama kuat) Buat mendukung Palestina sebagaimana dukungan dan Donasi senjata yang diberikan terhadap Ukraina karena yang dilakukan Israel terhadap Palestina lebih Bukan baik Apabila dibanding yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina. Rusia melakukan Serangan militer yang ditentang oleh masyarakat dunia Ketika ini. Sementara itu, Israel melakukan penjajahan yang juga ditentang oleh masyarakat dunia.
Penulis menyebut penjajahan lebih Bukan baik dari pada Serangan, karena Serangan Lagi menunjukkan adanya ‘kekuatan negara’ di kedua belah pihak, Yakni Ukraina dan Rusia. Walaupun kekuatan kedua negara yang Terdapat bersifat Bukan berimbang.
Sementara penjajahan sebaliknya, Bukan Terdapat keseimbangan antara kedua belah pihak; Israel sebagai negara dan Palestina yang Lagi menjadi entitas. Adalah Betul bahwa sebagian negara sudah mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Bahkan negara Arab dan negara-negara berpenduduk mayoritas Islam sudah mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina. Tetapi, apalah Maksud pengakuan kemerdekaan dan kedaulatan dari negara-negara luar terhadap Palestina bila Israel yang berkonflik Malah Bukan mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.
Faktanya Tamat hari ini, Israel Bukan mendukung Palestina Mempunyai senjata ataupun angkatan bersenjata laiknya sebuah negara merdeka dan berdaulat. Faktanya Tamat hari ini Israel Dapat melakukan penegakan hukum secara semena-semena di Area Palestina seperti yang terakhir terjadi di Kota Jenin.
Fakta di atas minimal menunjukkan atas dua hal. Pertama, betapa Dekat tak Terdapat artinya pengakuan kemerdekaan dan kedaulatan dari negara luar terhadap Palestina, terutama ketika Israel sebagai pihak yang berkonflik dengan Palestina Bukan mengakui kemerdekaan atau kedaulatan Palestina.
Kedua, betapa Israel secara Lanjut- menerus melakukan praktik penjajahan yang sejatinya ditolak oleh sistem kehidupan modern yang dipromosikan oleh negara-negara maju seperti AS, Uni Eropa dan yang lainnya. Bahkan negara-negara maju acap mengampanyekan demokrasi, negara-bangsa, pluralisme, dan kemanusiaan Dunia.
Sementara negara-negara ini Bukan kunjung menegakkan nilai-nilai yang dianut seperti di atas dalam konteks konflik Israel-Palestina. Malah, tak jarang negara-negara besar membiarkan Israel Lanjut melakukan praktik penjajahan dengan Dalih Buat membela diri.
Masyarakat dunia ke depan harus lebih konsisten dengan nilai-nilai keadaban Dunia yang Lanjut mengalami kemajuan seperti tecermin dalam demokrasi, pluralisme, negara-bangsa, kemerdekaan dan tentu saja kemanusiaan.
Negara mana pun yang melakukan pelanggaran terhadap nilai-nilai yang Terdapat harus dilawan Serempak-sama. Ukraina harus dibela karena diserang oleh Rusia, sebagaimana Palestina juga harus dibela karena dijajah oleh Israel. Dunia ke depan harus Lanjut didorong Buat menegakkan keadilan, kemerdekaan dan kedamaian Buat Segala. Setop peperangan dan setop penjajahan.

