Pagi Ini Rupiah Menguat ke Rp16.131/USD

Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi.

Jakarta: Nilai Ganti (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini mengalami penguat, menjelang libur Hari Raya Natal.

Mengutip data Bloomberg, Senin, 23 Desember 2024, rupiah hingga pukul 09.25 WIB berada di level Rp16.131 per USD. Mata Doku Garuda tersebut naik sebanyak 90 poin atau setara 0,55 persen dari Rp16.221 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Analis pasar Doku Ibrahim Assuaibi mengatakan, perkiraan Federal Reserve AS tentang penurunan Etnis Kembang yang lebih sedikit dari yang diharapkan pada 2025 Membikin investor Bimbang.

“The Fed menurunkan Etnis Kembang sebesar 25 basis poin seperti yang diharapkan, tetapi mengisyaratkan akan mengambil jalur penurunan Etnis Kembang yang lebih Lamban, dengan hanya dua kali penurunan Kembali pada 2025,” Jernih Ibrahim.

Cek Artikel:  Prabowo Minta Tak Eksis PHK usai Kasus Sritex, Industri Tekstil Bakai Diperkuat

Pasar mengharapkan empat kali penurunan sebelum keputusan tersebut. Para pedagang sekarang memperkirakan hanya satu penurunan seperempat poin pada 2025 di tengah ketahanan ekonomi yang berkelanjutan dan inflasi yang Tetap tinggi.

Data produk domestik bruto yang dirilis pada hari Kamis semakin memperkuat prospek Fed, karena ekonomi AS tumbuh pada kecepatan yang lebih Segera dari yang diperkirakan sebelumnya pada kuartal ketiga.

Data lain menunjukkan klaim pengangguran awal turun lebih dari yang diharapkan minggu Lewat, yang menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja secara bertahap sedang terjadi.

“Para investor kini tengah menunggu rilis data indeks harga PCE, ukuran inflasi pilihan Fed, Kepada mendapatkan wawasan lebih jauh mengenai prospek ekonomi AS,” Jernih Ibrahim.
 

 

Pertumbuhan ekonomi RI tetap terjaga

Adapun, Bank Indonesia (BI) menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga karena didukung oleh permintaan domestik serta investasi tumbuh positif pada triwulan IV-2024, yang ditopang penyelesaian berbagai proyek strategis nasional (PSN) dan investasi swasta, yang didukung Insentif dari pemerintah.

Cek Artikel:  Penghuni Rusunawa Nagrak Ikuti Bimtek Menganyam

Konsumsi pemerintah lebih tinggi seiring dengan kenaikan aktivitas belanja pemerintah pada akhir tahun. Sementara konsumsi rumah tangga diprakirakan tetap tumbuh didorong oleh keyakinan konsumen yang terjaga serta Dampak positif Penyelenggaraan pilkada di berbagai daerah.

Secara sektoral, pertumbuhan juga ditopang terutama oleh sektor industri pengolahan, Bangunan, serta perdagangan besar dan eceran. Adapun secara keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan berada dalam kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen dan meningkat menjadi 4,8 persen Tiba 5,6 persen pada 2025.

Ke depan, berbagai upaya perlu Lalu ditempuh Kepada mendukung pertumbuhan ekonomi, Berkualitas dari sisi permintaan maupun sisi penawaran. Oleh karena itu, Bank Indonesia memperkuat bauran kebijakan Kepada mendorong pertumbuhan ekonomi, dan bersinergi erat dengan kebijakan stimulus fiskal pemerintah.

Cek Artikel:  Serah Terima Klaster Damar di Kota Podomoro Tenjo Dilakukan Lebih Awal

Upaya tersebut didukung dengan optimalisasi stimulus kebijakan makroprudensial dan Percepatan digitalisasi transaksi pembayaran yang ditempuh Bank Indonesia. Dari sisi penawaran, kebijakan reformasi struktural pemerintah perlu Lalu diperkuat Kepada mendorong sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja.

Memperhatikan berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan kembali melemah.

“Kepada perdagangan hari ini, mata Doku rupiah fluktuatif Tetapi ditutup melemah di rentang Rp16.210 per USD hingga Rp16.270 per USD,” tutup Ibrahim.

Mungkin Anda Menyukai